Rupiah Bergerak Menguat Setelah The Fed Diminta Pangkas Suku Bunga Acuan 50 Bps

avatar
· Views 22

Ipotnews - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap dolar, setelah Menteri Keuangan AS secara ekspisit menyarankan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin pada sisa tahun ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu sore (13/8) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.202 per dolar AS, menguat 87 poin atau 0,54% dibandingkan Selasa sore (12/8) dilevel Rp16.289 per dolar AS.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (
BNLI
), Josua Pardede mengatakan bahwa penguatan rupiah pada 13 Agustus 2025 memang selaras dengan rilis data inflasi AS Juli yang lebih rendah dari ekspektasi pasar (CPI 2,7% yoy vs konsensus 2,8%).
"Ini meningkatkan keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada September," kata Josua saat dihubungi Ipotnews sore ini.
Sentimen ini semakin diperkuat oleh tekanan Presiden Trump yang secara terbuka mendorong The Fed untuk melakukan pemangkasan lebih agresif, bahkan hingga 50 bps.
"Kombinasi ekspektasi pelonggaran moneter AS dan derasnya arus masuk ke pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia, mendorong penguatan rupiah," pungkas Josua.
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Amerika Serikat tumbuh melambat pada Juli 2025 sebesar 0,2% secara bulanan, dibandingkan Juni 2025 sebesar 0,3%. Dilansir dari Reuters, Biro Statistik Ketenagakerjaan pada Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat bahwa indeks harga konsumen Juli 2025 tumbuh 0,2% dibandingkan Juni 2025.
Adapun, inflasi Juli 2025 tercatat sebesar 2,7% secara tahunan atau dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya, atau sama dengan yang tercatat pada Juni 2025 yakni 2,7%. Data statistik itu sedikit meleset dari perkiraan analis dan ekonom yang disurvei Reuters yang sebelumnya meramal inflasi 2,8% (year on year/YoY).
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyarankan agar the Fed mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar, yakni 50 basis poin, bulan depan, setelah melewatkan kesempatan untuk memangkas pada pertemuan terakhir.
"Hal yang perlu dipikirkan sekarang adalah apakah kita akan mendapatkan pemangkasan suku bunga 50 basis poin pada September," kata Bessent dalam wawancara dengan Fox Business, Selasa (12/8).
Ia menyoroti bahwa dua hari setelah The Fed mempertahankan suku bunga pada 30 Juli, data revisi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja pada Mei dan Juni lebih lemah dibanding angka resmi sebelumnya.(Adhitya)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest