Bursa Sore: Inflasi Moderat AS Membuat Happy Saham Asia, IHSG Konsisten

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) konsisten melesat sampai akhir perdagangan hari Rabu (13/8). IHSG bertambah 101 poin (+1,30%) ke posisi 7.892.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 368,30 juta lot saham di akhir sesi. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp21,08 triliun.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Sektor teknologi masih tetap menjadi primadona. Sektor tersebut naik terkuat sebesar 4,34%. Sementara itu sektor transportasi dan logistik menjadi yang terlemah, turun 0,51%.
Bursa Asia
Pasar saham Asia menghijau bersama-sama dengan market global lainnya. Investor menyambut baik data inflasi yang moderat dan tanda-tanda ketahanan di negara-negara ekonomi utama, serta ekspektasi suku bunga AS yang mendorong permintaan aset berisiko.
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen naik 2,7% dalam 12 bulan hingga Juli, sedikit di bawah angka 2,8% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Hal ini mengindikasikan tarif impor Presiden Donald Trump belum memengaruhi harga konsumen. Pada gilirannya ini meningkatnya kepastian bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan.
"Fakta bahwa IHK secara umum sesuai dengan perkiraan disambut dengan kelegaan, yang mengarah pada kenaikan ekuitas dan spread kredit yang lebih ketat karena investor semakin yakin akan penurunan suku bunga berikutnya," tulis tim analis Deutsche Bank.
Penandatanganan perintah eksekutif oleh Trump yang menangguhkan pungutan tiga digit atas impor Tiongkok selama 90 hari ke depan juga meningkatkan optimisme.
Di Jepang, jajak pendapat Reuters yang melacak survei bisnis tankan triwulanan Bank of Japan menunjukkan indeks sentimen produsen Jepang membaik untuk bulan kedua berturut-turut.
Laporan lain menunjukkan inflasi grosir Jepang melambat pada bulan Juli, menggarisbawahi pandangan bank sentral bahwa tekanan harga naik dari biaya bahan baku akan mereda.
Para pedagang memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 94% pada bulan September, naik dari sekitar 57% sebulan lalu, menurut perangkat CME FedWatch.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +1,30% ke 43.274
Topix (Jepang) +0,83% ke 3.091
Shanghai Composite (China) +0,48% ke 3.683
Shenzhen Component (China) +1,76% ke 11.551
CSI300 (China) +0,79% ke 4.176
Hang Seng (Hong Kong) +2,58% ke 25.613
Kospi (Korsel) +1,08% ke 3.224
Taiex (Taiwan) +0,88% ke 24.370
ASX200 (Australia) -0,60% ke 8.827
Asia Currencies
Yen naik 0,35% menjadi 147,32 per USD
SGD menguat 0,27% menjadi 1,2802 per USD
AUD naik 0,34% menjadi 0,6552 per USD
Rupiah melaju 0,54% menjadi 16.202 per USD
Rupee melaju 0,32% ke 87,4288 per USD
Yuan melaju 0,08% ke 7,1753 per USD
Ringgit menguat 0,39% ke 4,214 per USD
Baht melaju 0,38% ke 32,271 per USD
Bursa Eropa
Saham-saham Eropa menguat pada hari Rabu (13/8), dengan saham-saham teknologi dan pertahanan memimpin kenaikan. Kenaikan ini terjadi karena sentimen global tetap positif setelah data inflasi AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
Indeks acuan bursa saham Eropa, Stoxx 600 naik 0,4%. Pasar saham utama Eropa juga ke zona hijau. Indeks DAX di bursa saham Jerman naik 0,56% ke 24.158. Indeks FTSE Inggris naik 0,19% ke 9.165 dan Indeks CAC Perancis 0,32% lebih tinggi ke posisi 7.777
Oil
Harga minyak stagnan pada perdagangan hari Rabu (13/8) sore karena investor menunggu data persediaan minyak AS, sambil mengamati pertemuan mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 0,05% menjadi $66,09 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 0,13% menjadi $63,09 per barel. Kedua kontrak ditutup melemah pada hari Selasa.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin