Tekanan Pemangkasan Suku Bunga Acuan The Fed Makin Kuat, Rupiah Berpeluang Menguat

avatar
· Views 28

Ipotnews - Kurs rupiah berpeluang melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat, setelah tekanan terhadap Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga acuan makin besar.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis pagi (14/8) pukul 09.20 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.099 per dolar AS, menguat 103 poin atau 0,64% dibandingkan Rabu sore (13/8) dilevel Rp16.202 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan tekanan pada the Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan semakin kuat, walau kemaren pejabat - the Fed masih bertahan dengan sikap hawkish. "Ini menimbulkan kekhawatiran Jerome Powell dan beberapa pejabat mungkin bisa mengundurkan diri," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS yang masih terus melemah oleh meningkatnya tekanan pemangkasan suku bunga the Fed di bulan September. Sentimen risk on dan inflow dana asing juga akan ikut mendukung penguatan rupiah.
"Range kurs rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.100 - Rp16.250 per dolar AS," ujar Lukman.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengeluarkan seruan paling tegas hingga saat ini agar Federal Reserve (The Fed) memotong suku bunga. Ia menyarankan suku bunga acuan bank sentral turun setidaknya 1,5 poin persentase dari level saat ini.
"Saya pikir kita bisa mengalami serangkaian penurunan suku bunga, dimulai dengan penurunan suku bunga 50 basis poin pada September," kata Bessent dalam wawancara dengan Bloomberg Surveillance, Rabu (13/8)
"Jika melihat model apa pun, bunga acuan] kita seharusnya 150, 175 basis poin lebih rendah," ujar Scott.
Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia masih memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga pada 2025, asalkan pasar tenaga kerja tetap solid.
"Untuk sisa tahun ini, saya masih memproyeksikan satu kali pemangkasan," kata Bostic pada Rabu (13/8) dalam sebuah acara di Red Bay, Alabama.
"Perkiraan itu juga bergantung pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat. Jika pasar melemah secara signifikan, keseimbangan risikonya akan berbeda dan jalur kebijakan yang tepat juga akan berubah," ujar Bostic.(Adhitya)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest