Data Inflasi Produsen Dongkrak Dolar dan Yield Amerika, Logam Kuning Melorot

avatar
· Views 19

Ipotnews - Harga emas melorot, Kamis, karena data inflasi Amerika yang lebih tinggi dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mengangkat dolar dan imbal hasil US Treasury, memangkas kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar pada September.
Emas spot turun 0,5% menjadi USD3.337,21 per ons pada pukul 24.50 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melemah 0,7% jadi USD3.383,2, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (14/8) atau Jumat (15/8) dini hari WIB.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,5% dari level terendah lebih dari dua minggu, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun bangkit dari level terendah satu pekan.
Data harga grosir Amerika yang lebih kuat meredam spekulasi pemotongan suku bunga lebih besar, setengah poin, bulan depan. Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga produsen (PPI) naik 3,3% (year-on-year) sepanjang Juli, melampaui perkiraan 2,5%, sementara klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari ekspektasi, yaitu 224.000, dibandingkan proyeksi 228.000.
"Emas diperdagangkan lebih rendah karena data PPI Amerika yang lebih kuat dari perkiraan dapat menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga di mana angka tersebut juga memengaruhi angka inflasi PCE Inti yang lebih tinggi untuk Juli, yang kemungkinan akan membuat Federal Reserve berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga," kata Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank.
"Secara keseluruhan, angka tersebut tidak mengubah pandangan bullish kami terhadap emas karena the Fed pada akhirnya harus memilih antara melawan inflasi atau mendukung perekonomian."
Trader sekarang cenderung memperkirakan penurunan suku bunga seperempat poin bulan depan dan akan kembali pada Oktober, memperkuat komentar petinggi the Fed, Mary Daly, yang menolak perlunya pelonggaran 50 basis poin pada September.
Logam kuning, yang merupakan tempat berlindung tradisional di masa-masa sulit ekonomi atau geopolitik, cenderung diuntungkan oleh suku bunga rendah.
"Kami tidak berpikir reli terhenti -- hanya sedang berkonsolidasi, dengan investor menunggu katalis baru. Pemangkasan suku bunga akan menjadi pemicu kembali reli," kata Kiril Kirilenko, analis CRU.
Emas kemungkinan akan menguji ulang rekor tertinggi USD3.500 pada akhir tahun atau awal 2026, tambah Kirilenko.
Logam lain, perak spot merosot 1,3% menjadi USD37,97 per ons, platinum melonjak 1,1% menjadi USD1.354,33, dan paladium melambung 2% menjadi USD1.144,5. (ef)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest