Pasardana.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan untuk pembelian beras Bulog di toko ritel modern dibatasi pembelian maksimal dua kemasan 5 kg atau total 10 kg per orang.
Meski begitu, pembatasan ini hanya berlaku jika masyarakat membeli di toko ritel modern yang menjadi anggota Aprindo. Sedangkan untuk pembelian selain beras stabilitasi pasokan harga pangan (SPHP) tidak dibatasi.
"Kalau untuk (beras) Bulog, saya batasin cuma hanya dua pieces (pax atau kemasan). Untuk beras yang ditugasi oleh Bulog ya, SPHP," ucap Solihin, sebagaimana dikutip Antara, Kamis (14/8).
Dia menambahkan, jika pihaknya telah mendapat penugasan untuk membantu mendistribusikan SPHP, khususnya dalam rangka menstabilkan harga beras di pasaran.
"Kalau yang (beras) premium, sejauh ini harusnya enggak terlalu. Yang penting masyarakat jangan panik saja," katanya.
Adapun penugasan ini tercantum dalam surat yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan kepada Aprindo.
Dalam warkat bernomor 589/TS.02.02/B/07/2025 disampaikan agar peritel tetap menjalankan transaksi penjualan beras seperti biasa serta tetap menjual stok yang ada di gudang dan display penjualan.
Solihin pun menjelaskan tujuan dari pembatasan pembelian ini tak lain adalah untuk membantu distribusi beras di saat harga beras sedang tinggi seperti saat ini.
Ia juga memastikan beras Bulog atau SPHP akan banyak dijual di ritel dalam beberapa waktu mendatang.
"Ya, mungkin (segera membanjiri ritel). Karena kan namanya penugasan membantu untuk menstabilkan harga. Kita bantu. Kita sudah mulai ada pengiriman. Sudah mulai ya. Tapi jangan salah, kalau saya sebut mulai pengiriman bukan berarti ada di toko karena pengiriman itu dikirim ke gudang. Nah, dari gudang baru dikirim ke toko-toko. Jadi perlu waktu," bebernya.
Tải thất bại ()