Puan Soroti Sindiran Netizen: Dari 'Kabur Aja Dulu' sampai 'Bendera One Piece'

avatar
· Views 11
Puan Soroti Sindiran Netizen: Dari 'Kabur Aja Dulu' sampai 'Bendera One Piece'
Foto: Wapres Gibran memasuki ruang Sidang Tahunan MPR didampingi Puan Maharani (Dok YouTube DPR)
Jakarta

Ketua DPR Puan Maharani menyinggung fenomena kritik rakyat yang kini banyak muncul di media sosial, termasuk ungkapan populer seperti "kabur aja dulu". Ia mengingatkan, setiap kritik memiliki pesan dan harapan yang harus dijawab dengan kebijaksanaan, bukan kemarahan.

Pidato itu ia sampaikan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Menurut Puan, media sosial kini menjadi corong publik untuk menyampaikan aspirasi, keresahan, hingga sindiran politik.

Baca juga: Ketua MPR Soroti Sekolah Rakyat: Solusi untuk Anak Kurang Mampu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalimat seperti 'kabur aja dulu', sindiran 'Indonesia Gelap', lelucon politik 'negara Konoha', hingga simbol seperti 'bendera One Piece' adalah bahasa zaman yang digunakan rakyat. Di balik setiap kata ada pesan, di balik pesan ada keresahan, dan di balik keresahan itu ada harapan," kata Puan.

Ia meminta para pemegang kekuasaan tidak hanya mendengar, tapi juga memahami kritik, serta meresponsnya dengan hati jernih dan pikiran terbuka.

ADVERTISEMENT

"Kritik tidak boleh menjadi bara yang membakar persaudaraan atau api yang memecah belah bangsa. Kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita bersama," tegasnya.

(rrd/rrd)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest