- Harga tembaga bergerak dalam kisaran sempit karena pasar dibayangi sinyal campuran: penguatan dolar AS menekan harga, sementara harapan permintaan musiman dari China memberikan dukungan.
- Harga tembaga di Shanghai turun 0,16%, sedangkan di London menguat 0,36%; pasar menantikan rilis data PMI AS dan Uni Eropa yang akan memengaruhi sentimen permintaan.
- Impor tembaga olahan China tetap lemah akibat arbitrase yang tidak menguntungkan, sementara produksi Peru naik 7,1% YoY; janji China untuk mendorong konsumsi memberi sedikit harapan pasar.
Ipotnews - Tembaga diperdagangkan dalam kisaran ketat, Selasa, dengan trader tetap berhati-hati karena sinyal pasar yang variatif membayangi arah pergerakan harga.
Penguatan dolar AS tetap menjadi beban bagi kompleks logam dasar ini, karena membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Trader masih mencermati prospek pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun, harapan akan permintaan musiman yang lebih kuat di China--konsumen utama--masih tetap ada, mendukung harga logam merah yang digunakan di sektor kelistrikan dan konstruksi tersebut.
Kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah 0,16% menjadi 78.890 yuan (USD10.985,02) per metrik ton, demikian laporan Reuters, di Beijing, Selasa (19/8).
Sementara, harga acuan tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange, menguat 0,36% menjadi USD9.769 per ton, pada pukul 14.25 WIB.
Pasar tembaga akan mencermati rilis data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Uni Eropa dan Amerika Serikat yang akan dirilis Kamis.
Angka yang lebih rendah akan memperkuat kekhawatiran permintaan saat ini, sementara kejutan positif apa pun dapat memberikan dukungan jangka pendek, ungkap analis Benchmark Mineral Intelligence (BMI).
Impor tembaga olahan China tetap lemah akibat arbitrase yang tidak menguntungkan antara gudang SHFE dan LME, tutur analis BMI, yang memperkirakan premi impor akan tetap rendah seiring terus meningkatnya produksi tembaga domestik.
Selain itu, produksi di Peru--produsen tembaga terbesar ketiga di dunia--melonjak 7,1% (year-on-year) sepanjang Juni, berkat peningkatan di tambang Las Bambas yang dikendalikan MMG.
Namun, janji terbaru China untuk terus mendongkrak konsumsi kembali memicu harapan permintaan.
Logam dasar lainnya di bursa berjangka Shanghai, aluminium turun 0,22%, nikel melemah 0,37%, seng (zinc) menyusut 0,69%, sementara timbal (lead) naik 0,21% dan timah menguat 0,46%.
Di kompleks LME, aluminium turun 0,48%, nikel melemah 0,11%, seng berkurang 0,04% sementara timbal menguat 0,66% dan timah bertambah 0,68%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()