Saham teknologi tekan bursa Taiwan dan Korea Selatan; Keputusan BI Angkat IHSG dan Dukung Rupiah

• Indeks KOSPI Korea Selatan anjlok 2,3% dan TAIEX Taiwan terperosok 3% akibat tekanan saham teknologi, sementara TSMC turun 4,2%.
• Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan 25 bps ke level terendah sejak 2022, mendorong IHSG naik 1% meski rupiah melemah 0,2%.
• Investor menanti pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole, dengan indeks dolar AS menguat dan menekan sejumlah mata uang Asia.

Ipotnews - Jelang akhir sesi penutupan perdagangan hari ini, Rabu (20/8), bursa sSaham di Taiwan dan Korea Selatan merosot, terbebani oleh saham chip dan teknologi setelah aksi jual di Wall Street/ Sementara itu, bursa saham Indonesia menguat dan rupiah nyaris tidak berubah setelah pemangkasan suku bunga yang mengejutkan oleh Bank Indonesia.
Laman Reuters melaporkan, mendekati pukul 16:00 Wib, indeks saham Korea Selatan KOSPI drop 2,3%, terseret kejatuhan saham teknologi megakap di Wall Street. Indeks TAIEX Taiwan terperosok 3%. Raksasa semikonduktor TSMC turun 4,2%.
Sementara itu, di Indonesia, bank sentral secara tak terduga memangkas suku bunga acuan 7- day reverse repurchase rate  sebesar 25 basis poin, pemangkasan kelima sejak September, membawa suku bunga ke level terendah sejak akhir 2022.
Di Indonesia, IHSG yang sebelumnya naik 0,7% sebelum keputusan BanIndonesia, melaju 1%, sementara rupiah tetap melemah, terakhir turun 0,2%.
"Dengan profil inflasi yang jinak, jika rupiah mempertahankan penguatannya baru-baru ini, kami perkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap dovish pada kuartal keempat," kata Radhika Rao, ekonom senior di DBS. "Pembuat kebijakan akan mendorong transmisi dari 100 basis poin pelonggaran yang telah dilakukan hingga saat ini," imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Pasar saham lain di kawasan sebagian besar tidak berubah. STI Singapura naik 0,1% dan SET Thailand naik 0,2%.
Fiokus utama pasar sepanjang pekan ini adalah pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada simposium tahunan Jackson Hole pada Jumat depan. Para trader menunggu apakah ada bantahan terhadap ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga bulan depan.
"Investor akan penasaran apakah data deras dari AS baru-baru ini telah mengubah pandangan Powell," kata Vasu Menon, managing director untuk strategi investasi di OCBC .
The Fed akan merilis risalah rapat kebijakan 29-30 Juli pada Rabu malam, meski kemungkinan hanya memberikan sedikit petunjuk karena rapat tersebut berlangsung sebelum data ketenagakerjaan Juli yang lemah.
Indeks dolar AS DXY naik untuk sesi ketiga berturut-turut, menekan mata uang Asia.Won Korea Selatan dan dolar Taiwan masing-masing turun 0,4% dan 0,6%.
"Risalah dapat memberi tahu kita ke mana kecondongan konsensus di tengah meningkatnya perdebatan antara dua mandat The Fed, lapangan kerja dan stabilitas harga," kata Fiona Lim, ahli strategi valas senior di Maybank Singapura.
"Terlepas dari pelemahan beberapa mata uang Asia hari ini, mata uang regional kemungkinan akan mengambil nada konsolidatif pekan ini." (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0753 GMT 


Sumber : admin