Minyak Melanjutkan Penguatan Didorong Tanda-tanda Permintaan yang Solid

avatar
· Views 15
  • Harga minyak Brent dan WTI naik karena penurunan besar persediaan minyak dan bensin di AS, menandakan permintaan yang kuat selama musim panas.
  • Ketidakpastian perang Rusia-Ukraina menopang harga karena sanksi Barat terhadap minyak Rusia tetap berlaku dan negosiasi damai masih belum menunjukkan kemajuan berarti.
  • Ketegangan geopolitik meningkat, dengan AS mengenakan tarif baru pada India akibat pembelian minyak Rusia, sementara India tetap melanjutkan impor minyak dari Rusia karena diskon harga.

Ipotnews - Harga minyak melanjutkan penguatan, Kamis, didorong tanda-tanda permintaan yang solid di Amerika, dengan ketidakpastian atas upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina juga memberikan dukungan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 46 sen atau 0,69% menjadi USD67,30 per barel, pada pukul 13.16 WIB, setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di awal perdagangan, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Kamis (21/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 49 sen, atau 0,78%, menjadi USD63,20 per barel.
Kedua kontrak tersebut ditutup melonjak lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
Persediaan minyak mentah Amerika merosot 6 juta barel pekan lalu menjadi 420,7 juta barel, menurut Badan Informasi Energi (EIA) AS, Rabu, bertentangan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat  Reuters  untuk penarikan 1,8 juta barel.
Stok bensin menyusut 2,7 juta barel, dibandingkan ekspektasi penurunan 915.000 barel, menurut EIA, mengindikasikan permintaan yang stabil selama driving season musim panas. Hal ini juga terlihat dari lonjakan rata-rata konsumsi bahan bakar jet selama empat minggu ke level tertinggi sejak 2019.
"Harga minyak mentah rebound karena tanda-tanda permintaan yang kuat di Amerika mendorong sentimen," ujar Daniel Hynes, analis ANZ.
Namun, Hynes memperingatkan bahwa beberapa "sentimen bearish masih terlihat karena trader terus memantau negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina."
Trader dan analis memperkirakan harga minyak akan turun setelah kesepakatan damai tercapai, tetapi minimnya kemajuan konkret dalam negosiasi dapat menopang pasar.
Ketika perencana militer AS dan Eropa mulai menjajaki jaminan keamanan pascakonflik untuk Ukraina, Rusia mengatakan pada Rabu bahwa upaya untuk menyelesaikan masalah keamanan tanpa partisipasi Moskow adalah "jalan yang sia-sia".
Upaya berlarut-larut untuk mengamankan perdamaian di Ukraina berarti sanksi Barat terhadap pasokan minyak Rusia masih berlaku, dan kemungkinan sanksi yang lebih keras serta tarif tambahan terhadap pembeli minyak Moskow masih membayangi pasar.
Sementara itu, Rusia tetap bersikeras akan terus menyediakan minyak mentah kepada pembeli yang bersedia, dengan diplomat Rusia di India mengatakan bahwa negara itu berharap untuk terus memasok minyak ke India meski ada peringatan dari Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang India mulai 27 Agustus karena pembelian minyak mentah mereka dari Rusia. Uni Eropa juga memberikan sanksi kepada kilang swasta India Nayara Energy, yang didukung perusahaan minyak Rusia Rosneft.
Pengilangan India awalnya mundur dari pembelian minyak Rusia, tetapi BUMN Indian Oil dan Bharat Petroleum membeli minyak mentah Rusia untuk pengiriman September dan Oktober, melanjutkan pembelian setelah diskon diperluas. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest