Pasar Nantikan Pidato Bos The Fed, Greenback Bergerak Tipis

• Dolar AS bergerak terbatas jelang pidato Chairman the Fed Jerome Powell di Jackson Hole, dengan pasar menanti arah kebijakan suku bunga.
• Trump tekan independensi the Fed, serukan pengunduran diri Gubernur Lisa Cook dan kritik terhadap Powell picu kekhawatiran investor.
• Pasar relatif tenang, meski ada tekanan politik; Indeks DXY naik tipis dan imbal hasil obligasi AS sedikit menguat.

Ipotnews - Dolar AS bergerak terbatas, Kamis, karena investor menunggu isyarat kebijakan dari simposium Jackson Hole Federal Reserve sambil mencermati kekhawatiran baru atas independensi bank sentral setelah serangan terbaru Presiden Donald Trump.
Euro dan poundsterling masing-masing stagnan di posisi USD1,1652 dan USD1,3451, sementara yen Jepang dan franc Swiss sedikit melemah, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Kamis (21/8).
Peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS bulan depan sedikit menyusut menjadi 82%, memberikan dukungan ringan terhadap dolar karena fokus tetap tertuju pada apakah Chairman Fed Jerome Powell akan melawan ekspektasi pasar untuk pelonggaran kebijakan pada September ketika dia berpidato pada Jumat.
"Kemungkinan akan ada reaksi yang lebih besar jika Powell mengindikasikan the Fed bakal mempertahankan suku bunga tetap stabil, daripada jika dia condong ke arah penurunan," kata Kenneth Broux, Head of Corporate Research Societe Generale.
"Risikonya asimetris. Karena (pemotongan) suku bunga sudah diperhitungkan, risikonya adalah kita kembali ke 50-50."
Reaksi terhadap hal itu akan berupa aksi jual US Treasury bertenor pendek dan penguatan dolar, ungkap Broux.
Desakan Trump agar Gubernur Fed Lisa Cook mengundurkan diri atas dasar tuduhan yang dilontarkan salah satu sekutu politiknya membangkitkan kembali kekhawatiran investor pada upayanya untuk mendapatkan pengaruh atas bank sentral.
Trump juga berulang kali mengkritik Powell karena terlalu lambat dalam memangkas suku bunga, dan menyerukan pengunduran dirinya sambil mengakui bahwa status unik the Fed mencegahnya memecat anggota dewan karena perselisihan kebijakan moneter.
"Hal ini berpotensi menimbulkan pertanyaan seputar fungsi pengawasan dan regulasi the Fed, tetapi implikasinya terhadap kebijakan moneter jangka pendek sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali," ujar Prashant Newnaha, analis TD Securities.
Itu menjelaskan reaksi pasar valas yang relatif tenang terhadap berita tersebut karena dolar awalnya melemah sebelum dengan cepat memangkas kerugian dan menguat.
Investor memperkirakan Trump akan menggantikan Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei, dengan menunjuk kandidat yang lebih dovish.
Awal bulan ini, Trump juga mengatakan akan mencalonkan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Stephen Miran untuk mengisi kursi the Fed yang kosong setelah Adriana Kugler tiba-tiba mengundurkan diri.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,1% menjadi 98,337, dan di jalur penguatan 0,4% minggu ini.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun sedikit lebih tinggi di posisi 4,30%, sementara yield dua-tahun, yang lebih sensitif terhadap kebijakan moneter, sedikit naik menjadi 3,756%.
Beberapa analis memperingatkan bahwa pasar mungkin akan kecewa dengan pidato Powell, Jumat, mengingat dampak tarif Trump terhadap inflasi masih belum jelas.
Di tempat lain, krone Norwegia menguat 0,4% terhadap dolar dan 0,5% versus euro, setelah data memperlihatkan ekonomi negara itu tumbuh lebih cepat daripada ekspektasi ekonom pada kuartal kedua. Pertumbuhan kuartal pertama juga direvisi naik. (Reuters/AI)

Sumber : Admin