Pasardana.id – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemenkeu) melakukan operasi pasar beras bersama Perum Bulog di seluruh Indonesia. Hal tersebut sebagai bentuk upaya menekan harga sekaligus melindungi konsumen dari lonjakan harga beras.
Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Minggu, (24/8), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam atas kenaikan harga beras. Karena itu, lewat operasi ini digelontorkan 1,3 juta ton beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga terjangkau.
"Kami sudah bekerja keras sejak awal melakukan operasi pasar besar-besaran bersama Bulog di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar yaitu 1,3 juta ton (beras SPHP), dengan harga Rp12.500 per kg. Itu bentuk kepedulian dan itu atas perintah Bapak Presiden," kata Mentan.
Diketahui, operasi pasar beras dengan harga Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah kepada masyarakat sekaligus menindaklanjuti perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas harga pangan nasional.
Mentan juga melihat operasi pasar beras ini sudah terlihat positif, dimana ada penurunan harga beras di 13 provinsi dan diyakini harga akan terus turun seiring berlanjutnya operasi pasar secara berkesinambungan.
Mentan mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan framing yang menyebut pemerintah tidak peduli kenaikan harga beras.
Mentan menegaskan langkah nyata perlindungan petani serta konsumen melalui berbagai kebijakan strategis dan terukur telah dilakukan.
Selain operasi pasar beras ini, Mentan Amran menambahkan bentuk kepedulian pemerintah juga diwujudkan dengan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram untuk melindungi petani sesuai arahan Presiden.
Menurutnya hasil dari kebijakan tersebut terlihat dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) yang menunjukkan tingkat kesejahteraan petani semakin baik dibandingkan periode sebelumnya yang sempat mengalami tekanan.
Selain itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional kini mencapai lebih dari 4 juta ton, sehingga ketahanan pangan semakin terjaga. Angka itu jauh meningkat dibanding tahun 2023–2024 yang hanya 1 juta ton lebih, dimana pada tahun sebelumnya Indonesia mengimpor beras.
Pemerintah meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi isu menyesatkan pihak tertentu yang terganggu bisnisnya, karena kebijakan ini sepenuhnya demi kepentingan konsumen, petani, dan rakyat Indonesia.
Tải thất bại ()