Serangan Ukraina Picu Kekhawatiran Gangguan Pasokan Rusia, Minyak Terkatrol

avatar
· Views 17
  • Harga minyak naik tipis setelah serangan drone Ukraina ganggu infrastruktur energi Rusia, memicu kekhawatiran gangguan pasokan.
  • Pasar mendapat sentimen positif dari potensi pemangkasan suku bunga The Fed, yang mendukung prospek pertumbuhan global dan permintaan energi.
  • Ketegangan geopolitik berlanjut meski Rusia disebut telah memberi "konsesi signifikan" dalam konflik dengan Ukraina, sementara Trump mengancam sanksi baru jika tak ada kemajuan damai.

Ipotnews - Harga minyak naik tipis, Senin pagi, setelah serangkaian serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Sementara itu, prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve turut mendukung sentimen pasar terhadap permintaan bahan bakar global.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 4 sen atau 0,06% menjadi USD67,77 per barel pada pukul 08.20 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Senin (25/8).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menguat 7 sen atau 0,11% menjadi USD63,73 per barel.
Kenaikan itu terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan drone terhadap fasilitas Rusia, Minggu. Serangan tersebut memicu kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga dan menyebabkan penurunan kapasitas pada salah satu reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Rusia, menurut keterangan pejabat setempat.
Selain itu, kebakaran di kilang minyak Novoshakhtinsk yang juga disebabkan serangan drone Ukraina masih berlangsung hingga hari keempat pada Minggu. Kilang tersebut berkapasitas sekitar 100.000 barel per hari dan sebagian besar memproduksi bahan bakar untuk ekspor.
"Melihat keberhasilan Ukraina dalam menargetkan infrastruktur minyak Rusia, risiko terhadap harga minyak mentah kini cenderung naik," ujar analis IG, Tony Sycamore.
Di sisi geopolitik, Wakil Presiden AS, JD Vance, Minggu, mengatakan Rusia membuat "konsesi signifikan" dalam upaya mencapai penyelesaian damai atas konflik di Ukraina. Menurutnya, Rusia kini mengakui tidak akan bisa membentuk pemerintahan boneka di Kyiv dan membuka ruang untuk jaminan keamanan atas integritas wilayah Ukraina.
Namun demikian, Presiden AS Donald Trump, Jumat, kembali mengancam akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan diplomatik dalam dua pekan ke depan.
Sementara itu, sentimen pasar juga terdorong oleh sinyal dovish dari Chairman Fed Jerome Powell yang membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan depan.
"Sentimen risk-on di pasar global meningkatkan minat investor terhadap komoditas, didukung oleh gangguan pasokan yang kembali muncul di sektor energi dan logam," tulis analis ANZ. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest