- Harga emas turun 0,28% dipicu penguatan dolar AS, meski ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed tetap menopang sentimen pasar.
- Pasar memperkirakan 87% peluang pemangkasan suku bunga pada 17 September, yang umumnya mendukung kenaikan harga emas karena menurunkan opportunity cost.
- Permintaan emas fisik di Asia masih lemah akibat volatilitas harga, meski pembelian di India mulai meningkat jelang musim festival.
Ipotnews - Harga emas melemah, Senin pagi, seiring penguatan dolar AS yang menekan minat beli investor global, meski ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve memberikan dukungan terhadap logam mulia tersebut.
Emas spot turun 0,28% menjadi USD3.362,51 per ounce pada pukul 08.43 WIB, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 11 Agustus pada Jumat lalu, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Senin (25/8).
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember menyusut 0,29% menjadi USD3.408,60 per ounce.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,2% terhadap mata uang utama lainnya, setelah sebelumnya menyentuh posisi terendah dalam empat pekan. Apresiasi dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi daya tariknya.
Jumat, Chairman Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan depan, dengan menyebut meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja. Namun dia juga menegaskan bahwa inflasi masih menjadi perhatian utama dan belum ada keputusan final.
Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 87% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 17 September, dan penurunan total 48 basis poin hingga akhir tahun, menurut data FedWatch Tool CME Group.
Harga emas cenderung menguat di tengah ekspektasi suku bunga rendah, karena hal ini mengurangi opportunity cost dalam memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam kuning.
Di sisi lain, pasar saham Asia menghijau, Senin pagi, didorong optimisme atas potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika.
Investor kini menantikan data inflasi inti AS melalui laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), Jumat, yang diperkirakan menunjukkan kenaikan ke level tertinggi sejak akhir 2023, yaitu 2,9%.
Sementara itu, permintaan emas fisik di pasar Asia tetap lemah pekan lalu karena volatilitas harga membuat pembeli menunda transaksi. Namun, perajin perhiasan di India mulai kembali melakukan pembelian menjelang musim festival.
Logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,2% menjadi USD38,09 per ounce, platinum melemah 0,3% menjadi USD1.356,95, dan paladium melorot 0,6% ke posisi USD1.119,67 per ounce. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()