- Nilai dolar AS melemah setelah Presiden Donald Trump memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook, memicu kekhawatiran atas independensi bank sentral.
- Aset safe haven seperti emas, franc Swiss, dan yen menguat, sementara pasar obligasi AS mencatat pergerakan beragam dengan kurva yield semakin curam.
- Bursa saham Asia ikut melemah pada perdagangan Selasa pagi akibat ketidakpastian kebijakan moneter AS.
Ipotnews - Dolar AS sedikit melemah setelah Presiden Donald Trump memberhentikan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, langkah yang kembali menyoroti isu independensi bank sentral di mata pelaku pasar.
Dalam surat yang diunggah di Truth Social pada Senin malam, Trump menuliskan: "Saya telah memutuskan bahwa ada alasan yang cukup untuk memberhentikan Anda dari jabatan."
Trump belakangan terus mendesak Cook untuk mengundurkan diri, bersamaan dengan tekanannya terhadap Ketua The Fed Jerome Powell agar menurunkan suku bunga.
Aset safe haven seperti emas, franc Swiss, dan yen menguat pada perdagangan Asia Selasa pagi.
"Dolar AS tertekan karena langkah Trump yang dinilai melemahkan independensi The Fed," ujar Matt Simpson, analis pasar senior di StoneX.
Menurut Jonathan Kearns, Kepala Ekonom di Challenger sekaligus mantan pejabat senior Bank Sentral Australia, pasar telah merasakan manfaat independensi bank sentral yang kredibel, terbukti dari terkendalinya inflasi pasca lonjakan pandemi. Ia menambahkan, independensi memungkinkan ekspektasi inflasi tetap terjaga sehingga penurunan inflasi bisa dicapai tanpa lonjakan besar pengangguran.
Andrew Canobi, Direktur Fixed Income di Franklin Templeton Investments Australia, mengatakan pemecatan Cook berpotensi mempercuram kurva yield obligasi pemerintah AS, terutama jika Trump menunjuk gubernur The Fed yang cenderung dovish atau mendukung penurunan suku bunga. Menurutnya, Trump dapat memengaruhi tenor pendek melalui tekanan untuk pemangkasan suku bunga, namun pasar kemungkinan akan merespons dengan mendorong yield jangka panjang lebih tinggi.
Di pasar valuta, dolar AS turun 0,3% menjadi 147,32 terhadap yen, melemah 0,2% menjadi 0,8041 terhadap franc Swiss, sementara euro menguat 0,2% menjadi 1,1637 terhadap dolar AS. Indeks Dolar AS turun 0,2% menjadi 98,233 menurut data LSEG .
Harga obligasi tenor pendek naik seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, menurut analis independen Tina Teng. Namun, obligasi jangka panjang justru tertekan akibat ketidakpastian ekonomi AS.
Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun turun 2 basis poin ke 3,7042%, sedangkan yield 10 tahun naik 1 basis poin ke 4,2887% dan yield 30 tahun naik 2 basis poin ke 4,9188%.
Bursa saham Asia melemah pada perdagangan awal, dengan Nikkei Jepang turun 1,1%, Kospi Korea Selatan melemah 0,9%, S&P/ASX 200 Australia turun 0,4%, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,5%.(Dow Jones Newswires)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()