- Emas melesat ke level tertinggi dua pekan, didorong pelemahan dolar setelah Trump memecat Gubernur Fed Lisa Cook, memicu kekhawatiran atas independensi bank sentral.
- Ekspektasi pelonggaran moneter meningkat, dengan sinyal dari Powell soal potensi pemangkasan suku bunga, yang memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
- Investor fokus pada data inflasi AS (PCE Index) yang akan dirilis Jumat, sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga the Fed selanjutnya.
Ipotnews - Emas melesat ke level tertinggi dalam dua pekan, Selasa, didorong depresiasi dolar setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemecatan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook.
Langkah kontroversial tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap independensi bank sentral dan kepercayaan investor atas aset Amerika.
Harga emas spot naik 0,19% menjadi USD3.372,35 per ons pada pukul 14.14 WIB, setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 Agustus di awal sesi, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Selasa (26/8).
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember menguat 0,15% menjadi USD3.422,70 per ons.
"Komentar Trump mengenai pemecatan Cook kembali membuat trader ketar-ketir, dan hal ini mendorong masuknya aliran dana ke aset safe haven seperti emas," ujar Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade.
Waterer menambahkan, ada kekhawatiran bahwa Trump tengah berupaya membentuk the Fed menjadi lebih dovish (berorientasi pada pelonggaran kebijakan), yang dapat memicu pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi -- kondisi yang mendukung harga emas.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) melemah 0,2% terhadap sekeranjang rival utama lainnya, membuat logam kuning menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Pemecatan Cook Trump diumumkan Senin melalui media sosial. Cook merupakan perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai Gubernur the Fed. Trump menuduhnya melakukan pelanggaran terkait pinjaman hipotek, namun tindakan ini menuai kritik luas karena dianggap sebagai intervensi politik terhadap bank sentral.
Jumat lalu, Chairman Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan. Powell menyebut bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, meski tekanan inflasi masih ada, dan keputusan akhir belum ditetapkan.
Emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena menurunkan opportunity cost dalam memegang logam mulia tersebut.
Kini, perhatian investor beralih ke laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE)--indikator inflasi pilihan the Fed--yang dijadwalkan rilis pada Jumat. Data ini akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga berikutnya.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikannya meningkat 0,18% menjadi 958,49 metrik ton, Senin, naik dari 956,77 ton pada Jumat.
Logam lainnya, harga perak spot menguat 0,4% menjadi USD38,71 per ons, platinum turun 0,2% jadi USD1.340,10 per ons, dan paladium naik 0,7% menjadi USD1.093,95 per ons. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()