Mata Uang Asia Melemah Seiring Penguatan Dolar AS; Saham Regional Mixed

• Peso Filipina memimpin pelemahanmata uang  emerging market Asia, turun 0,5% ke level terendah sepekan.
• Indeks dolar AS naik 0,2% setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook.
• Saham teknologi Asia menguat, didorong optimisme investor menjelang rilis laporan keuangan Nvidia.

Ipotnews - Nilai tukar mata uang  emerging market  Asia bergerak melemah jelang akhir sesi perdagangan hari ini, Rabu (27/8), seiring penguatan dolar AS meski kekhawatiran atas independensi Federal Reserve tetap membayangi. Sementara itu, bursa saham regional bergerak  mixed  menjelang laporan keuangan Nvidia.
Laman Reuters melaporkan, selepas pukul 15:30 WIB, peso Filipina memimpin pelemahan mata uang EM Asia dengan menurun 0,46% ke level terendah sepekan. Investor bersiap menghadapi keputusan Bank Sentral Filipina yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Kamis besok.
Jika terjadi, pemangkasan ini akan menjadi yang keempat berturut-turut, menurunkan biaya pinjaman ke level terendah dua tahun di 5,50%. Indeks saham acuan Filipina, PSEI justru melompat 2,08% ke level terbaik sejak akhir April, berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia masing-masing turun 0,40%, sementara baht Thailand turun tipis 0,03%.
Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja terhadap enam mata uang utama, naik 0,2% ke 98,44 setelah sebelumnya turun 0,24%.
Presiden AS Donald Trump, Senin lalu menyatakan akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan pelanggaran hipotek, meski pengacara Cook menegaskan akan menantang keputusan itu di pengadilan. Dolar sempat melemah setelah kabar tersebut karena investor kehilangan kepercayaan akibat upaya presiden memperbesar pengaruh atas kebijakan moneter.
Lloyd Chan, analis valas MUFG , mengatakan risiko utama dari situasi ini adalah ketidakpastian atas inflasi dan kredibilitas kebijakan The Fed. "Hal ini dapat memicu volatilitas lebih besar dalam ekspektasi suku bunga AS dan dolar, serta memperbesar gejolak mata uang di Asia, khususnya pada ekonomi yang rentan secara eksternal atau memiliki eksposur portofolio asing tinggi," ujarnya kepada Reuters.
Di pasar saham, saham teknologi Asia menguat menjelang laporan kuartal kedua Nvidia Corp. Investor menantikan prospek permintaan perusahaan semikonduktor AS itu untuk melihat apakah reli global sektor teknologi sejak April masih akan berlanjut. Nvidia dijadwalkan merilis laporan setelah penutupan perdagangan pada Rabu ini.
Saham Cambricon Technologies Corp melonjak hingga 8,2% ke rekor tertinggi setelah raksasa AI asal China itu melaporkan laba tertinggi sepanjang sejarah. Saham Nikon Corp Jepang melesat 21%, sementara Samsung Electronics di Korsel naik 0,6%.
Indeks Taiwan TAIEX melaju 0,88%, IHSG Indonesia naik 0,34%, sedangkan STI Singapura melemah tipis 0,07%. KOSPI Korsel naik 0,25%. Para ekonom memperkirakan Bank of Korea akan mempertahankan suku bunga pada Kamis, sementara risalah rapat Bank of Thailand menunjukkan kebijakan moneter akan tetap akomodatif. (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0818 GMT 


Sumber : admin