- Rupiah menguat tipis ke Rp16.360 per dolar AS pada Kamis pagi (28/8), setelah Cook berencana gugat Trump
- Gubernur The Fed Lisa Cook berencana menggugat pemecatannya oleh Trump, yang memicu ketegangan antara Gedung Putih dan bank sentral AS.
- Sikap dovish pejabat The Fed New York John Williams membuka peluang pemangkasan suku bunga pada September 2025, turut menekan dolar AS.
Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpeluang menguat, karena meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap intervensi Presiden Donald Trump terhadap independensi Federal Reserve.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis pagi (28/8) pukul 09.16 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.360 per dolar AS, naik 8 poin atau 0,05% dibandingkan penutupan Rabu sore (27/8) di level Rp16.368 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang berbalik tertekan oleh kembalinya kekhawatiran seputar intervensi Trump pada the Fed. "Hal ini menyusul pernyatan pengacara Gubernur the Fed Lisa Cook yang berencana menuntut Trump," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Gubernur The Fed, Lisa Cook, berencana mengajukan gugatan yang menentang pemecatannya oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal itu semakin memicu keretakan hubungan antara presiden dan bank sentral AS.
"Presiden Trump tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook," kata pengacaranya, Abbe David Lowell, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari BBC, Rabu (27/8/2025).
Lisa Cook merupakan salah satu dari tujuh anggota dewan gubernur The Fed, dan dalam posisi ini, ia duduk di komite beranggotakan 12 orang yang bertanggung jawab untuk menetapkan suku bunga di AS.
Selain itu, sikap dovish dari pejabat the Fed New York John Williams akan pemangkasan suku bunga juga ikut menekan dolar AS. "Kurs rupiah hari ini diprediksi berada di kisaran Rp16.300 - Rp16.400 per dolar AS," ujar Lukman.
Gubernur The Fed New York, John Williams buka suara terkait dengan potensi adanya pemangkasan suku bunga untuk bulan dari September 2025
Williams mengatakan kemungkinan pemangkasan suku bunga masih terbuka, namun keputusan akhir akan sangat bergantung pada data ekonomi terbaru dari AS.
"Setiap pertemuan pada dasarnya terbuka untuk perubahan suku bunga acuan. Risiko saat ini lebih seimbang. Kami harus melihat bagaimana data ekonomi keluar," kata Williams, dilansir Kamis ini.(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()