Bursa Siang: Sentimen Nvidia Dorong Saham Asia, IHSG Pamer Rekor

• IHSG Cetak Rekor Baru - IHSG menembus level psikologis 8.000, naik 66 poin (+0,84%) ke posisi 8.003, didorong sektor industri (+2,81%) meski sektor manufaktur melemah tipis (-0,11%).
• Sentimen Nvidia Dorong Saham Asia - Laba Nvidia yang melampaui ekspektasi menopang bursa Asia, namun kekhawatiran investor tetap ada terkait prospek bisnisnya di Tiongkok akibat perang dagang AS-China.
• Harga Minyak Turun - Brent terkoreksi ke $67,74 dan WTI ke $63,79 seiring kekhawatiran permintaan bahan bakar AS pasca musim mengemudi dan dampak tarif AS terhadap impor minyak Rusia oleh India.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengukir rekor kuat setelah perdagangan sesi I hari Kamis (28/8) menembus level 8.000. IHSG melaju 66 poin (+0,84%) ke posisi 8.003.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 268,45 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp9,63 triliun.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Laju IHSG terutama mendapat sokongan sektor industri yang naik terkuat sebesar 2,81%. Sektor manufaktur menjadi satu-satunya indeks sektoral yang melemah turun sebesar 0,11%.
Bursa Asia
Market saham Asia sebagian besar ke zona hijau pada perdagangan hari Kamis (28/8) seiring sentimen laba raksasa kecerdasan buatan Nvidia meroket. Namun kinerja moncer tersebut diimbangi dengan prospek bisnisnya di China.
Kekhawatiran investor terhadap Nvidia berpusat pada bisnisnya di Tiongkok, yang terombang-ambing oleh perang dagang antara Washington dan Beijing.
"Kami memperkirakan saham (Nvidia, red) akan diperdagangkan sedikit lebih rendah setelah kuartal dan proyeksi yang sesuai dengan latar belakang ekspektasi yang tinggi menjelang panggilan tersebut," tulis tim analis dari Goldman Sachs dalam sebuah laporan riset.
"Manajemen mencatat bahwa mereka tidak mengirimkan produk H20 apa pun ke Tiongkok pada kuartal tersebut."
Saham chip Asia juga akan menjadi sorotan setelah Nvidia melaporkan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada hari Rabu, dan menyatakan pertumbuhan penjualan kuartal ini akan tetap di atas 50%.
Sahamnya, yang naik 35% tahun ini setelah hampir tiga kali lipat pada tahun 2024, melemah karena pendapatan pusat data gagal memenuhi perkiraan.
Bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5% untuk pertemuan kedua berturut-turut meskipun kondisi perdagangan di negara tersebut masih belum pasti. Langkah ini sejalan dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +0,43%
Topix (Jepang) +0,41%
Shanghai Composite (China) +0,07%
Shenzhen Component (China) +0,56%
CSI300 (China) +0,69%
Hang Seng (Hong Kong) -0,66%
Kospi (Korsel) +0,71%
Taiex (Taiwan) -0,57%
ASX200 (Australia) +0,13%
Asia Currencies
Yen naik 0,17% menjadi 147,17 per USD
SGD menguat 0,05% menjadi 1,2855 per USD
AUD up 0,08% menjadi 0,6511 per USD
Rupiah melaju 0,04% menjadi 16.362 per USD
Rupee menguat 0,06% ke 87,635 per USD
Yuan naik 0,04% ke 7,149 per USD
Ringgit naik 0,17% ke 4,228 per USD
Baht menguat 0,15% ke 32,397 per USD
Oil
Harga minyak drop pada perdagangan hari Kamis (28/8) karena investor mempertimbangkan prospek permintaan bahan bakar AS dengan berakhirnya musim mengemudi musim panas yang sudah dekat. Investor juga mencermati potensi pergeseran pasokan minyak mentah seiring India menghadapi tarif AS yang berat karena mengimpor minyak Rusia.
Harga minyak mentah Brent turun 31 sen menjadi $67,74 per barel, dan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 36 sen ke harga $63,79, setelah naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin