China Batasi Produksi Batu Bara untuk Dukung Harga, Kata Penambang dan Analis

• China membatasi produksi batu bara setelah lonjakan pasokan di paruh pertama 2024 menekan harga.
• Lebih dari 50 tambang batu bara kokas di Shanxi menghentikan atau mengurangi produksi akibat kebijakan pembatasan.
• Pengetatan regulasi juga terkait faktor keamanan dan persiapan parade militer 3 September.

Ipotnews - China menerapkan pembatasan produksi batu bara setelah lonjakan pasokan tak terduga di paruh pertama tahun ini menekan harga, menurut pejabat perusahaan tambang besar dan analis pasar.
Produksi batu bara China pada Juli tercatat turun ke level terendah dalam lebih dari satu tahun. Sebelumnya, output sempat naik lebih dari 5% secara tahunan di paruh pertama, yang membuat harga di beberapa wilayah anjlok hampir 30% hingga akhir Juni.
Analis menyebut, pemerintah memperketat inspeksi pada Juli untuk memastikan perusahaan tambang hanya beroperasi sesuai kapasitas produksi yang telah disetujui.
"Kenaikan pasokan telah melampaui ekspektasi dan menyebabkan harga jatuh," ujar seorang pejabat dari China Coal Energy, produsen batu bara terbesar ketiga di China, kepada analis pada Senin. "Karena itu, kami melihat adanya regulasi dan pembatasan produksi yang diberlakukan."
Konsultan komoditas berbasis di Shanghai, Mysteel, pada Rabu menyampaikan bahwa dari 153 tambang batu bara kokas yang disurvei di Shanxi, sebanyak 54 tambang dengan kapasitas total 61,1 juta ton per tahun telah menghentikan atau memangkas produksi. Shanxi sendiri merupakan provinsi penghasil batu bara terbesar di China.
Mysteel menambahkan, langkah tersebut sejalan dengan kampanye "anti-involution" dan inspeksi lintas provinsi. Istilah involution digunakan untuk menggambarkan persaingan tidak berkelanjutan di kalangan perusahaan, sementara anti-involution menjadi slogan untuk menekan kapasitas industri yang berlebih.
Menurut analis Galaxy Futures, ketika harga jatuh di bawah biaya produksi, tambang cenderung mengurangi investasi dan peningkatan fasilitas, yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan.
Hingga kini, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional ( NDRC ) serta regulator energi belum memberikan komentar atas langkah tersebut.
Lebih jauh, analis menilai regulator juga membatasi produksi karena khawatir terjadinya kecelakaan yang bisa berdampak buruk menjelang parade militer 3 September untuk memperingati akhir Perang Dunia II.
Pada Rabu, tambang Wanbolin di Taiyuan, Shanxi, dengan kapasitas 5 juta ton per tahun resmi ditutup karena alasan keselamatan, menurut Mysteel.(Reuters)

Sumber : admin