CPO Berpotensi Akhiri Reli Tiga Pekan Karena Tekanan dari Minyak Pesaing dan Minyak Mentah

• Harga CPO Malaysia berpotensi mengakhiri reli tiga pekan akibat pelemahan harga minyak nabati pesaing dan minyak mentah.
• Kontrak acuan untuk pengiriman November turun 2,36% sepanjang pekan ini, dengan perdagangan libur Senin mendatang.
• Penguatan ringgit dan turunnya harga minyak mentah menekan daya tarik CPO sebagai bahan baku biodiesel.

Ipotnews - Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia diperkirakan akan mengakhiri reli tiga pekan pada perdagangan Jumat (29/8), tertekan oleh pelemahan harga minyak nabati pesaing dan harga minyak mentah global.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 22 ringgit atau 0,49% menjadi 4.427 ringgit (US$1.052,79) per ton metrik pada awal perdagangan. Sepanjang pekan ini, kontrak tersebut sudah melemah 2,36%. Perdagangan akan libur pada Senin mendatang karena hari libur nasional.
Kontrak soyoil teraktif di Dalian turun 0,43%, sementara kontrak CPO di bursa yang sama melemah 1,12%. Harga soyoil di Chicago Board of Trade juga turun 0,19%.
Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati lainnya karena bersaing dalam pangsa pasar global minyak nabati.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia juga melemah meski diperkirakan mencatat kenaikan mingguan, di tengah ekspektasi turunnya permintaan di Amerika Serikat seiring berakhirnya periode puncak konsumsi musim panas, serta ketidakpastian pasokan dari Rusia. Pelemahan harga minyak mentah membuat CPO kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Mata uang ringgit, yang menjadi mata uang perdagangan CPO, menguat 0,09% terhadap dolar AS, sehingga membuat harga komoditas ini sedikit lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.
Secara teknikal, analis Reuters Wang Tao memperkirakan harga CPO berpotensi rebound ke kisaran 4.455-4.475 ringgit per ton metrik karena gelombang c diperkirakan segera berakhir.(Reuters)

Sumber : admin