EUR/USD Tetap Tenang Dekat 1,1650 Setelah Penjualan Ritel Jerman, Menunggu Data IHK

• EUR/USD menahan kerugian setelah rilis data Penjualan Ritel Jerman pada hari Jumat.
• Penjualan Ritel Jerman naik 1,9% YoY di bulan Juli, dibandingkan dengan kenaikan 4,9% sebelumnya dan peningkatan yang diprakirakan sebesar 2,6%.
• PCE utama AS diprakirakan akan naik 2,6% YoY, sementara PCE inti diperkirakan akan meningkat 2,9% di bulan Juli.

EUR/USD menghentikan laju kemenangan tiga harinya, diperdagangkan sekitar 1,1660 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Jumat. Pasangan mata uang ini bergerak sedikit setelah rilis data Penjualan Ritel Jerman yang mengecewakan. Data awal Indeks Harga Konsumen (IHK) Jerman akan diamati nanti di hari yang sama.

Kantor Statistik Federal Jerman, Destatis, menerbitkan laporan Penjualan Ritel pada hari Jumat, menunjukkan kenaikan 1,9% tahun-ke-tahun di bulan Juli, setelah lonjakan 4,9% yang dilaporkan di bulan Juni. Prakiraan pasar adalah untuk peningkatan 2,6%. Penjualan Ritel turun 1,5% bulan-ke-bulan di bulan Juli dibandingkan dengan pertumbuhan 1% di bulan Juni dan -0,4% yang diperkirakan.

Pasangan mata uang EUR/USD juga menghadapi tantangan saat Dolar AS (USD) menguat, didorong oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) yang disetahunkan dari Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Kamis. Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,3% di kuartal kedua, dibandingkan dengan peningkatan yang diperkirakan sebesar 3,1% dan 3,0% sebelumnya.

Para trader kemungkinan akan mengamati Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Juli yang akan dirilis nanti di sesi Amerika Utara, rilis inflasi kunci terakhir sebelum pertemuan Federal Reserve pada bulan September. PCE utama diprakirakan akan naik 2,6% tahun-ke-tahun di bulan Juli, sementara PCE inti diperkirakan akan meningkat 2,9% selama periode yang sama. Data yang optimis ini dapat meredakan sentimen dovish yang sedang berlangsung seputar prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan mendukung pemotongan suku bunga dalam pertemuan bulan September dan pengurangan lebih lanjut selama tiga hingga enam bulan ke depan untuk mencegah pasar tenaga kerja dari keruntuhan, menurut Reuters. Selain itu, Wakil Presiden AS JD Vance, dalam wawancara dengan USA Today pada hari Kamis, mengakhiri otonomi Federal Reserve.