- Pasar keuangan tertekan: IHSG turun 1,5% ke 7.830,5; asing jual bersih Rp1,1 triliun; rupiah melemah ke Rp16.490 per dolar AS.
- Instabilitas politik memburuk: Kerusuhan di berbagai kota besar menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa, dinilai terburuk sejak 1998.
- Outlook investasi: Mirae Asset sarankan buy on weakness pada TLKM,JPFA,KLBF, serta rekomendasiTOWRdanMTEL.
Ipotnews - Gejolak politik dan keamanan di dalam negeri semakin menekan pasar keuangan Indonesia.
Pada perdagangan Jumat (29/8), Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah 1,5% ke level 7.830,5. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) Rp1,1 triliun, sementara rupiah melemah 0,9% ke posisi Rp16.490 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai pelemahan tersebut berpotensi berlanjut seiring keluarnya modal asing, terutama dari saham-saham berkapitalisasi besar.
"Pasar sangat sensitif terhadap isu politik dan keamanan. Instabilitas politik akhir Agustus 2025 adalah yang paling buruk sejak kerusuhan tahun 1998," kata Rully dalam publikasi risetnya, Senin (1/9).
Menurut Rully, keresahan masyarakat masih berlangsung di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, hingga Yogyakarta. Kerusuhan tersebut memicu pembakaran dan perusakan fasilitas publik, termasuk gedung DPRD , kantor polisi, halte, dan fasilitas pemerintahan. Bahkan, sejumlah korban jiwa dilaporkan dalam kericuhan tersebut.
Dampak lanjutan juga terasa pada aktivitas ekonomi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghimbau perusahaan-perusahaan untuk memberlakukan kerja dari rumah (WFH) hari ini.
"Ketidakpastian pasar masih akan sangat tinggi dalam beberapa waktu ke depan, dan sentimen akan sangat ditentukan oleh pemulihan kondisi politik, keamanan, serta aktivitas ekonomi di kota-kota terdampak," jelas Rully.
Meski demikian, Mirae Asset tetap merekomendasikan strategi buy on weakness untuk sejumlah saham defensif seperti
TLKM
, JPFA
, dan KLBF
. Selain itu, saham menara telekomunikasi seperti TOWR
dan MTEL
dinilai berpotensi diuntungkan dari pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia. (Adhitya/AI)Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()