- Rupiah berfluktuasi: Senin (1/9) pagi, rupiah diperdagangkan di Rp16.464 per dolar AS, menguat tipis 35 poin (0,21%) dibandingkan penutupan Jumat, namun analis menilai pelemahan masih mungkin terjadi akibat sentimen negatif dalam negeri.
- Faktor penekan dan penopang rupiah: Kerusuhan, aksi penjarahan, dan demo yang menimbulkan korban jiwa menekan rupiah, sementara pelemahan dolar AS pasca data PCE serta intervensi BI diperkirakan bisa membatasi pelemahan.
- Situasi sosial politik memburuk: Penjarahan rumah pejabat dan bentrokan massa-aparat, termasuk tewasnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta.
Ipotnews - Sentimen negatif akibat maraknya kerusuhan dan penjarahan dalam rangkaian demonstrasi di Tanah Air hingga akhir pekan lalu, diprediksi menjadi sentimen negatif yang melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di awal September 2025.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (1/9) pukul 09.21 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.464 per dolar AS, menguat 35 poin, atau 0,21% dibandingkan penutupan Jumat sore (29/8) di level Rp16.499 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah oleh kekuatiran investor seputar demo di Indonesia. "Namun dolar AS yang yang juga melemah pasca rilis data PCE bisa membatasi perlemahan," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Selain itu BI diperkirakan akan terus mengintervensi dan hal ini bisa berbalik menguatkan rupiah. "Kurs rupiah hari diperkirakan ada di kisaran Rp16.400 - Rp16.550 per dolar AS," ujar Lukman.
Aksi penjarahan rumah milik sejumlah pejabat negara terjadi secara beruntun sejak 30 hingga 31 Agustus dini hari. Pada saat yang sama, bentrokan antara massa dan aparat terus terjadi, termasuk yang berujung kematian mahasiswa di Yogyakarta.
Situasi ini merupakan dampak arogansi pejabat dan kevakuman kepemimpinan, menurut sejumlah pakar. Mereka cemas situasi saat ini bisa berujung krisis yang pernah terjadi pada 1998.
Dalam perkembangan terbaru, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bernama Rheza Sendy Pratama kehilangan nyawa setelah bentrok dengan aparat di sekitar Polda DIY, Minggu (31/8). (Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()