IHSG Masih Tertekan Sentimen Politik; Tambah ANTM, HRTA, SIDO dan XIIT ke Portofolio

• IHSG diperkirakan melemah sepanjang pekan 1-5 September 2025 akibat ketidakpastian politik domestik, terutama aksi demonstrasi.
• Investor mencermati respons otoritas seperti BI, BEI, dan OJK, dengan level support IHSG diperkirakan di 7.700-7.800.
• Strategi investasi IndoPremier: rekomendasi buy pada
  ANTM
  ,
  HRTA
  ,
  SIDO
  , serta reksa dana ETF
  XIIT
  karena didukung tren kenaikan harga emas dan daya tahan sektor konsumsi.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi melemah sepanjang pekan ini, 1-5 September 2025, seiring meningkatnya ketidakpastian politik dalam negeri. PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) menilai aksi unjuk rasa yang menyoroti isu gaji DPR, dana pendidikan, hingga program makan sekolah menjadi pemicu utama tekanan di pasar.
Menurut Equity Analyst PT IndoPremier, David Kurniawan, Jakarta, Senin (1/9), pada perdagangan Jumat pekan lalu aliran dana asing masih tercatat cukup besar masuk ke pasar saham. Namun, dia mengingatkan bahwa potensi pembalikan arah tetap terbuka.
"Demonstrasi mahasiswa dan pekerja mengenai gaji DPR, dana pendidikan, dan program makan sekolah berujung pada penurunan IHSG lebih dari 2% dan pelemahan Rupiah hampir 1%. Bank Indonesia dan pengawas bursa perlu turun tangan untuk stabilisasi," ujarnya.
David menegaskan, pelaku pasar akan fokus pada perkembangan aksi demonstrasi serta respons otoritas, termasuk langkah Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, maupun Otoritas Jasa Keuangan. Kondisi ini membuat IHSG diperkirakan bergerak melemah dengan area support penting berada di level 7.700-7.800.
Meski demikian, menurut David, ketidakpastian politik justru membuka peluang bagi sektor tertentu. "Beberapa saham berfundamental kuat masih menarik untuk disimak, terutama yang berkorelasi dengan kenaikan harga emas serta sektor konsumsi yang lebih tahan terhadap gejolak ekonomi," katanya.
Sebagai strategi investasi, Indo Premier yang kini bertransformasi menjadi Wealth Creation Platform merekomendasikan sejumlah saham dan produk reksa dana melalui Power Fund Series (PFS), antara lain:
1. Buy (Current Price: 3.040, Entry: 3.040, Target Price: 3.250 (6,91%), Stop Loss: 2.950 (-2,96%), Risk to Reward Ratio 1:2,3). Harga komoditas emas kembali naik menyentuh all time high. Bahkan, pada Jumat pekan lalu saat IHSG bergerak turun, tetap tutup dengan candlestick yang sangat menarik. Dari sisi fundamental, berdasarkan kinerja 1H 2025, laba bersih naik 203%.
2. Buy (Current Price: 690, Entry: 690, Target Price: 760 (10,14%), Stop Loss: 660 (-4,35%) dan Risk to Reward Ratio 1:2,3). sebagai toko butik emas akan sangat diuntungkan dengan komoditas emas yang terus naik. juga dikabarkan akan bekerjasama dengan untuk membentuk BSI gold. Dengan kerjasama ini tentu akan memperluas pangsa pasar .
3. Buy (Current Price: 520, Entry: 520, Target Price: 550 (5,77%), Stop Loss: 505 (-2,88%) dan Risk to Reward Ratio 1:2,0). Perbaikan data keyakinan konsumen memberikan indikasi konsumsi masyarakat masih terjaga dan sebagai produk yang dapat dikonsumsi harian akan lebih resilience terhadap kondisi ekonomi saat ini serta secara pergerakan harga saat ini cukup dekat dengan area supportnya.
4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX30 (). Power Fund Series (PFS) ini merupakan produk dengan komposisi IDX30. menarik karena memberikan akses instan ke 30 saham paling likuid dan unggulan di BEI, sehingga cocok untuk diversifikasi dengan risiko lebih terukur. Selain itu, sebagai ETF, bisa dibeli seperti saham dengan biaya rendah dan transparansi tinggi.(Budi/AI)

Sumber : admin