- IHSG menguat 10,6% YtD hingga level 7.830,49 per 29 Agustus 2025, setelah sempat anjlok ke titik terendah 5.996,14 pada April akibat tekanan global dan politik domestik.
- Pemulihan IHSG ditopang derasnya aliran dana asing, pertumbuhan ekonomi RI kuartal II-2025 sebesar 5,12% (yoy), serta pemangkasan suku bunga BI total 75 bps ke 5,00%.
- Sentimen positif tambahan datang dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan ini, yang semakin memperkuat optimisme pasar.
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang delapan bulan pertama tahun ini. (year to date/YTD)
Mengutip data IPOTNews, IHSG ditutup di level 7.830,49 pada perdagangan Jumat (29/8), atau menguat 10,60% sejak akhir 2024 di posisi 7.079,90.
Perjalanan IHSG tahun ini sempat berliku. Pada 8 April 2025, indeks terperosok ke level terendahnya di 5.996,14, atau merosot 15,31% dibanding penutupan akhir tahun lalu. Tekanan terutama datang dari ketidakpastian global, gejolak pasar keuangan, serta sentimen politik dalam negeri.
Namun, memasuki paruh kedua tahun ini, IHSG berangsur pulih. Penguatan ditopang oleh derasnya aliran dana asing yang kembali masuk, seiring meredanya tensi politik dan stabilisasi kurs rupiah. Pada Kamis (28/8), IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi tahun ini di 7.952,09, sebelum terkoreksi tipis di hari berikutnya.
Secara akumulatif, IHSG berhasil tumbuh double digit dengan return 10,6% hingga akhir Agustus. Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan (kuartal) II 2025 mencapai 5,12% secara tahunan (y-on-y), melampaui ekspektasi banyak ekonom.
"Ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar sehingga menopang penguatan IHSG ," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, Senin (1/9).
Selain itu, Bank Indonesia sudah memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar total 75 basis poin (bps) sejak awal 2025. Dari posisi 5,75% pada Januari 2025, BI kini menurunkan suku bunga ke level 5,00% pada Agustus 2025.
"Pemangkasan ini di luar ekspektasi para ekonomi dan cenderung lebih bersifat pro pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Nafan.
Faktor ketiga, pelaku pasar masih optimis bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) akan mulai memangkas suku bunga acuan pada bulan ini. "Ekspektasi ini juga menopang penguatan IHSG ," pungkas Nafan.
(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()