Surplus Neraca Perdagangan RI Diprediksi Bakal Menyusut, Ini Sejumlah Penyebabnya...

avatar
· Views 16

Surplus neraca perdagangan RI Juli 2025 masih solid di USD4,2 miliar, dengan ekspor utama minyak nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja.
Risiko penurunan ekspor ke AS muncul sejak 7 Agustus 2025 akibat tarif impor baru 19%, berpotensi menekan sektor elektronik, pakaian, dan alas kaki.
Impor meningkat di semua kategori (barang konsumsi, bahan baku, barang modal), seiring tren domestik yang lebih kuat, sehingga berpotensi menyusutkan surplus dagang ke depan.
Ipotnews - Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan menyempit dalam beberapa bulan mendatang, seiring kenaikan impor dan risiko penurunan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan tren domestik di semester II tahun ini berpotensi mendorong lonjakan impor, didorong oleh suku bunga rendah, peningkatan realisasi investasi, serta konsekuensi dari kesepakatan dagang Indonesia-AS.
"Hal ini menurut kami akan berdampak kepada penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Rully dalam publikasi risetnya, Selasa (2/9).
Meski begitu, pada Juli 2025 RI masih mencatatkan surplus dagang yang solid sebesar USD4,2 miliar, naik tipis dari Juni yang senilai USD4,1 miliar. Ini menandai tiga bulan berturut-turut neraca dagang berada di atas USD4 miliar.
Ekspor tercatat USD24,7 miliar, sementara impor mencapai US$20,6 miliar. Komoditas penyumbang utama ekspor adalah lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD3,5 miliar, bahan bakar mineral US$2,4 miliar, dan besi baja USD2,3 miliar.
Dari sisi negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai USD5,2 miliar dan ke AS USD2,7 miliar. Keduanya mengalami kenaikan secara bulanan, meskipun perekonomian kedua negara tengah melambat. Rully menilai perbaikan ekspor Juli ini didorong oleh gencatan sementara dalam perang dagang Tiongkok-AS, serta penundaan penerapan tarif 19% terhadap barang impor AS dari Indonesia.
Namun mulai 7 Agustus 2025, tarif baru tersebut resmi berlaku. "Kami memperkirakan ekspor Indonesia ke AS akan tertekan pada Agustus, terutama di sektor mesin dan perlengkapan elektronik, pakaian dan aksesoris, serta alas kaki," jelas Rully.
Sementara itu, impor Juli naik di seluruh kategori ekonomi. Barang konsumsi tercatat US$2 miliar, bahan baku USD14,2 miliar, dan barang modal USD4,4 miliar. Secara akumulasi Januari-Juli 2025, impor bahan baku dan barang modal lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest