Investor Asing Makin Hati - Hati Terhadap Aset Berisiko Indonesia

avatar
· Views 19
  • Investor asing waspada: Gejolak politik mendorong arus keluar asing Rp2,15 triliun, menekan IHSG turun 1,2% ke 7.736,1; CDS Indonesia naik ke 72,2.
  • Rupiah menguat: Ditutup di Rp16.421 per dolar AS, terbantu pelemahan DXY ke level terendah sebulan terakhir akibat ekspektasi pemangkasan FFR 25 bps (probabilitas 89,7%).
  • Data domestik positif: PMI manufaktur kembali ekspansif sejak April, inflasi Agustus terkendali di 2,31% yoy, dan neraca perdagangan surplus di atas ekspektasi.

Ipotnews - Investor asing mulai menunjukkan sikap hati-hati terhadap aset berisiko Indonesia di tengah ketidakstabilan politik yang terjadi sejak pekan lalu.
Arus modal asing keluar cukup besar dari pasar saham, mencapai Rp2,15 triliun. Kondisi ini menekan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) turun 1,2% ke level 7.736,1 pada akhir pekan lalu.
Rully Arya Wisnubroto, Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan gejolak politik telah meningkatkan persepsi risiko investor terhadap Indonesia. "Memburuknya persepsi risiko tercermin dari kenaikan CDS Indonesia 5 tahun ke level 72,2," ungkap Rully dalam publikasi risetnya, Selasa (2/9).
Meski IHSG melemah, rupiah justru mencatatkan penguatan setelah sempat terkoreksi signifikan sehari sebelumnya. Rupiah ditutup di level Rp16.421 per dolar AS, ditopang oleh pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun ke 97,54, level terendah dalam lebih dari sebulan.
Rully menjelaskan, tren pelemahan DXY dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed. "Probabilitas penurunan Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada 17 September sudah mencapai 89,7% berdasarkan CME FedWatch," ujar Rully.
Di sisi obligasi, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun stabil di 4,23%, sementara imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 5,2 basis poin ke 6,41% akibat peningkatan persepsi risiko.
Dari sisi makroekonomi domestik, ada kabar positif. PMI manufaktur Indonesia pada Agustus kembali masuk zona ekspansi untuk pertama kalinya sejak April. Inflasi juga terjaga di 2,31% yoy, lebih rendah dari 2,37% yoy pada Juli, sedangkan neraca perdagangan mencatatkan surplus lebih besar dari perkiraan.
(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest