Tekanan Jual Obligasi Mereda, Bursa Ekuitas Eropa Menghijau Kembali

• Indeks STOXX 600 naik 0,66% ke 546,78, ditopang sektor kesehatan, sumber daya dasar, dan lonjakan saham Adidas.
• Yield obligasi jangka panjang Prancis, Jerman, dan Italia turun setelah lonjakan tajam sehari sebelumnya, meski risiko fiskal dan politik Prancis tetap menekan pasar.
• Harapan pemangkasan suku bunga AS meningkat setelah data tenaga kerja melemah, sementara investor bersiap menghadapi periode pasar September yang biasanya bergejolak.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di area positif, Rabu, setelah sehari sebelumnya tertekan akibat lonjakan imbal hasil obligasi jangka panjang yang memicu kekhawatiran pasar.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,66% atau 3,61 poin menjadi 546,78, didorong penguatan saham sektor kesehatan, termasuk Roche Holdings dan AstraZeneca, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (3/9) atau Kamis (4/9) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga menghijau. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,46% atau 107,47 poin menjadi 23.594,80, FTSE 100 Inggris bertambah 0,67% atau 61,30 poin jadi 9.177,99 dan CAC Prancis meningkat 0,86% atau 65,46 poin menjadi 7.719,71.
Sektor sumber daya dasar juga memberikan dukungan, melesat 1,5% seiring penguatan harga tembaga, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.
Kenaikan ini menutup pelemahan tajam sehari sebelumnya, yang merupakan koreksi terbesar STOXX 600 dalam sebulan, dipicu lonjakan imbal hasil obligasi akibat meningkatnya tekanan fiskal di negara maju.
Di Prancis, imbal hasil surat utang bertenor 30 tahun turun sekitar 5 basis poin menjadi 4,4547% setelah mencapai level tertinggi 16 tahun. Meski demikian, pasar masih dibayangi ketidakpastian politik menjelang pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Francois Bayrou pekan depan. Jika kalah, koalisi minoritas Bayrou terancam runtuh dan memperburuk ketidakpastian fiskal negara itu.
Imbal hasil obligasi jangka panjang Jerman dan Italia juga stabil setelah lonjakan pada perdagangan Selasa. "Hari ini kita melihat koreksi kecil setelah performa buruk kemarin. Obligasi memang stabil, tetapi risiko belum hilang," kata Teeuwe Mevissen, Senior Market Economist Rabobank.
Dari sisi korporasi, Adidas melambung 4,8% setelah Jefferies menaikkan peringkat sahamnya menjadi "buy" dari "hold", sementara J.P. Morgan memasukkannya dalam daftar katalis positif. Sektor ritel di STOXX 600 pun terkerek 1,5%.
Sebaliknya, saham Swiss Life melorot 1,2% setelah melaporkan laba bersih semester I melemah akibat kenaikan beban pajak. Sektor asuransi secara keseluruhan menyusut 0,5% dan tercatat sudah kehilangan 2,5% sepanjang pekan ini, seiring kerentanan portofolio terhadap gejolak obligasi jangka panjang.
Perusahaan bioteknologi Denmark, Genmab, melejit 5,1% setelah uji klinis menunjukkan obat kanker Epcoritamab dapat diberikan di layanan rawat jalan untuk pasien limfoma kambuhan.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa turun 0,4%. Serikat pilot VC Jerman menyerukan pemogokan pada Selasa malam setelah gagalnya perundingan dengan maskapai tersebut mengenai skema pensiunnya.
Sementara itu, investor tetap waspada memasuki September yang secara historis dikenal sebagai periode volatilitas tinggi di pasar keuangan. Di sisi makro, survei swasta menunjukkan pertumbuhan ekonomi zona euro masih lemah pada Agustus, dengan kontraksi aktivitas jasa di Jerman.
Dari Amerika Serikat, data lowongan kerja yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini. Pasar kini menanti laporan nonfarm payrolls, Jumat, yang akan menjadi petunjuk lanjutan arah kebijakan bank sentral. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin