- Spot gold naik 1,2% ke USD3.576,59, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa USD3.578,50.
- Data lowongan kerja AS yang melemah meningkatkan probabilitas penurunan suku bunga 25 bps pada pertemuan 16-17 September menjadi 98%.
- Ketidakpastian global dan kekhawatiran atas independensi the Fed mendorong permintaan emas, dengan target harga jangka pendek USD3.600-3.800 dan potensi menuju USD4.000 awal tahun depan.
Ipotnews - Emas kembali melanjutkan reli ke rekor tertinggi, Rabu, seiring data ketenagakerjaan Amerika yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Harga emas spot melonjak 1,2% menjadi USD3.576,59 per ons pada pukul 01.25 WIB, setelah sempat menyentuh rekor USD3.578,50, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Rabu (3/9) atau Kamis (4/9) dini hari WIB.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 1,2% menjadi USD3.635,50 per ons.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lowongan kerja menyusut lebih besar dari perkiraan pada Juli, dengan tingkat perekrutan yang moderat. Kondisi ini dinilai mencerminkan pelemahan pasar tenaga kerja, sehingga meningkatkan keyakinan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga acuan.
Emas diperdagangkan di wilayah rekor sebelum rilis data tersebut, dan angka yang lebih lemah membantu menopang logam mulia, dengan target kenaikan berikutnya di USD3.600 per ons, ungkap Fawad Razaqzada, analis City Index.
Investor kini menanti data klaim pengangguran mingguan dan laporan ketenagakerjaan ADP, Kamis, serta data nonfarm payrolls, Jumat, sebagai acuan lebih lanjut arah kebijakan the Fed.
Menurut FedWatch Tool CME Group, peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September naik menjadi 98% dari sebelumnya 92%.
Gubernur Fed Christopher Waller menegaskan kembali dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga bulan ini, dan mengatakan seberapa cepat bank sentral menurunkan biaya pinjaman setelah pertemuan tersebut akan bergantung pada apa yang terjadi selanjutnya dalam perekonomian.
Sementara itu, Gubernur Fed Lisa Cook, memaparkan secara lebih rinci penentangannya terhadap upaya Presiden Donald Trump untuk mencopotnya dari jabatannya. Trump berulang kali mengkritik Chairman Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga tahun ini.
Ketidakpastian politik terkait independensi bank sentral juga dinilai mendorong investor mencari aset lindung nilai seperti logam kuning.
"Reli emas masih berpotensi berlanjut, dengan target jangka pendek hingga menengah di kisaran USD3.600-3.800, bahkan bisa menembus USD4.000 pada kuartal I tahun depan," ujar Peter Grant, Vice President Zaner Metals.
Reli emas turut mengangkat harga logam mulia lainnya. Perak meningkat 1,1% menjadi USD41,34 per ons, level tertinggi sejak September 2011. Platinum melambung 2,2% ke USD1.434,17, sementara paladium melejit 1,8% jadi USD1.155,05. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()