Harga Minyak Turun Lebih dari 2% Jelang Pertemuan OPEC+

avatar
· Views 17

NEW YORK , investor.id -Harga minyak dunia melemah lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (3/9/2025), menjelang pertemuan akhir pekan produsen OPEC + yang diperkirakan akan membahas rencana penambahan target produksi pada Oktober mendatang.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun US$ 1,6 (2,31%) menjadi US$ 67,54 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$ 1,68 (2,56%) ke posisi US$ 63,91 per barel.
Delapan anggota utama OPEC + disebut tengah mempertimbangkan opsi kenaikan produksi lebih lanjut dalam pertemuan Minggu (7/9/2025), menurut dua sumber Reuters. Langkah ini dinilai sebagai upaya kelompok tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar.
"Prospek OPEC + menaikkan produksi makin besar menjelang rapat. Padahal, sebagian pelaku pasar semula memperkirakan mereka akan tetap menahan kuota," kata Senior Analyst Price Futures Group Phil Flynn.
Jika OPEC + benar-benar menaikkan produksi, berarti kelompok yang menguasai sekitar separuh pasokan minyak dunia itu mulai mencabut lapisan kedua pemangkasan produksi sebesar 1,65 juta barel per hari (bph), atau setara 1,6% dari permintaan global, lebih cepat setahun dari jadwal.
Sebelumnya, OPEC + sudah sepakat menaikkan kuota produksi sekitar 2,2 juta bph dari April hingga September 2025, ditambah tambahan kuota 300 ribu bph khusus untuk Uni Emirat Arab.
"Jika produksi dinaikkan sesuai kuota baru, pasar akan berisiko mengalami surplus besar mulai September 2025 hingga 2026, dengan persediaan meningkat kecuali ada langkah pembatasan baru," jelas analis SEB Bank Ole Hvalbye.
Produksi OPEC +
Meski begitu, realisasi kenaikan produksi OPEC + sejauh ini kerap tidak sesuai target karena beberapa anggota masih harus mengompensasi kelebihan produksi sebelumnya, sementara lainnya terkendala kapasitas.
Pasar kini juga menunggu data resmi pemerintah AS terkait persediaan minyak mentah yang akan dirilis Kamis (4/9/2025). Menurut American Petroleum Institute (API), stok minyak AS naik 622 ribu barel pada pekan yang berakhir 29 Agustus.
Tekanan tambahan bagi harga minyak juga datang dari data ekonomi AS yang lesu. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lowongan kerja pada Juli turun ke 7,181 juta, lebih rendah dari perkiraan 7,378 juta. Sementara itu, sektor manufaktur AS tercatat mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut.
Di sisi lain, kilang Dangote di Nigeria berkapasitas 650 ribu bph dilaporkan sebagian berhenti beroperasi karena kebocoran katalis dan masalah teknis lain. Perbaikan diperkirakan memakan waktu setidaknya dua minggu.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest