- Emas terkoreksi: Spot turun 0,4% ke USD3.544,15 usai reli rekor, dipicu aksi ambil untung investor.
- Fokus pasar: Data tenaga kerja AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed (98% peluang) jadi penentu arah harga.
- Sentimen tambahan: Tekanan politik AS terhadap independensi the Fed serta rencana Polandia menambah cadangan emas turut menopang prospek logam mulia.
Ipotnews - Harga emas melemah, Kamis, setelah reli yang menembus rekor sehari sebelumnya, seiring aksi ambil untung investor. Fokus pasar kini tertuju pada laporan tenaga kerja Amerika yang akan dirilis Jumat waktu setempat, untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Emas spot turun 0,4% menjadi USD3.544,15 per ons pada pukul 15.27 GMT, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,76% jadi USD3.543,29, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Kamis (4/9) atau Jumat (5/9) dini hari WIB.
Sehari sebelumnya, harga emas sempat mencatat rekor tertinggi di USD3.578,50 per ons didorong data lowongan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan.
Data terbaru menunjukkan jumlah klaim pengangguran mingguan di AS meningkat melebihi ekspektasi, memperkuat keyakinan bahwa kondisi pasar tenaga kerja sedang melemah. Kondisi tersebut semakin menambah spekulasi pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini.
"Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang sebagian besar sudah diperhitungkan pasar, laporan tenaga kerja bulanan besok menjadi titik fokus. Setiap perubahan prospek akan langsung memengaruhi dolar AS, dan pada akhirnya harga emas," ujar David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Sejumlah pejabat the Fed juga menegaskan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja yang rapuh, sehingga semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga. Menurut FedWatch Tool CME Group, peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini mencapai 98%.
Logam kuning, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya berkinerja lebih baik di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian pasar.
Standard Chartered memperkirakan harga emas berpotensi mencetak rekor baru, didorong meningkatnya permintaan aset aman akibat ketidakpastian terkait tarif perdagangan dan independensi the Fed.
Sentimen tambahan datang dari politik AS setelah Presiden Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap the Fed dengan upaya memecat Gubernur Lisa Cook. Langkah ini memicu gugatan hukum dan menambah kekhawatiran terkait independensi bank sentral.
Dari pasar global, Gubernur Bank Sentral Polandia Adam Glapinski berencana mengusulkan kenaikan porsi cadangan emas menjadi 30% dari sebelumnya 20%.
Sementara itu, harga perak spot merosot 1,2% menjadi USD40,71 per ons setelah sehari sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak September 2011. Platinum ambles 3,8% jadi USD1.367,61 per ons, sedangkan paladium anjlok 1,6% ke USD1.129,86 per ons. (Reuters/Bloomberg)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()