Rupiah Menguat saat Dolar AS Lemah di Tengah Libur Pasar Domestik, Fokus Beralih ke Data NFP AS

avatar
· Views 14
  • Spot Rupiah bergerak di Rp16.438 per dolar AS, melemah tipis 0,13% pada Jumat.
  • Data ADP menunjukkan pemangkasan 33 ribu pekerjaan, sementara PMI Jasa ISM justru menguat ke 52,0.
  • Konsensus NFP Agustus diproyeksikan hanya bertambah 75 ribu pekerjaan, dengan tingkat pengangguran naik ke 4,3%.

Nilai tukar rupiah Indonesia (IDR) terhadap dolar AS (USD) tercatat di level Rp16.438 per dolar pada Jumat di awal sesi Eropa, menguat 0,13% atau naik 20 poin dari posisi sebelumnya. Aktivitas perdagangan domestik relatif sepi karena pasar keuangan Indonesia tutup dalam rangka libur nasional, sehingga pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi sentimen eksternal. Dalam sepekan terakhir, pasangan mata uang USD/IDR mencatatkan kenaikan tipis 0,10%, setelah pekan sebelumnya menguat 182 poin. Saat ini para pedagang tampaknya enggan melakukan perdagangan agresif menjelang data NFP AS nanti malam.

DXY Melemah Usai Data ADP Mengecewakan, Sektor Jasa AS Tunjukkan Ketahanan

Di sisi lain, Indeks Dolar AS (DXY) melemah tipis ke 98,13 dalam rentang terbatas setelah rilis data tenaga kerja ADP dan PMI Jasa ISM yang memberikan sinyal beragam. Laporan ADP mencatat pemangkasan 33 ribu pekerjaan sektor swasta pada Juni, jauh di bawah ekspektasi kenaikan 95 ribu, sekaligus menandai pelemahan tajam dari revisi 29 ribu pada Mei. Nela Richardson, Kepala Ekonom ADP, menyebut keraguan untuk merekrut dan keengganan menggantikan pekerja yang pergi menjadi faktor utama penyusutan tenaga kerja, meski pertumbuhan gaji masih bertahan.

Sebaliknya, data PMI Jasa ISM Agustus justru memperlihatkan penguatan dengan indeks naik ke 52,0 dari 50,1 pada bulan sebelumnya, melewati prakiraan 51,0. Peningkatan ini didorong lonjakan pesanan baru ke 56,0 dari 50,3, meskipun komponen ketenagakerjaan masih lemah di 46,5. Indeks harga yang dibayar juga turun ke 69,2 dari 69,9, menunjukkan tekanan inflasi sedikit mereda. Perbaikan pada aktivitas jasa memberi penyangga bagi perekonomian AS, meski pelemahan pasar tenaga kerja masih menjadi sorotan.

Perhatian Pasar Tertuju pada Data NFP AS, Rupiah Berpotensi Mendapat Angin Segar

Perhatian investor kini tertuju pada rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) malam ini. Konsensus memproyeksikan penambahan 75 ribu pekerjaan di Agustus, sedikit di atas realisasi Juli sebesar 73 ribu. Upah rata-rata per jam diprakirakan tumbuh stabil 0,3% bulanan, namun melambat ke 3,7% secara tahunan dari 3,9%. Tingkat pengangguran diproyeksikan naik ke 4,3% dari 4,2%, dengan partisipasi angkatan kerja tetap di 62,2% dan tingkat underemployment U6 bertahan di 7,9%.

Ekspektasi ini menegaskan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja AS, yang bisa menjadi variabel penting bagi arah kebijakan moneter The Fed dalam pertemuan September. Jika data aktual sejalan atau lebih lemah dari prakiraan, Dolar AS berpotensi menghadapi tekanan tambahan, sehingga rupiah berpeluang mendapat dorongan positif pada pekan depan ketika pasar domestik kembali dibuka. Namun, ketidakpastian kebijakan The Fed tetap menjadi penahan utama, sehingga volatilitas rupiah diprakirakan masih terjaga tinggi.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Sep 05, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 75Rb

Sebelumnya: 73Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan lapangan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.

Bagikan: Pasokan berita

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest