Jelang Rilis Data Naker AS, Bursa Eropa Memulai Perdagangan di Jalur Hijau

• Pasar saham Eropa dibuka menguat jelang rilis data tenaga kerja AS yang bisa memengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed.
• Data ekonomi Inggris menunjukkan momentum positif, dengan penjualan ritel dan harga rumah meningkat melebihi perkiraan.
• Saham Orsted melemah setelah memangkas proyeksi laba setahun penuh akibat kecepatan angin lepas pantai yang lebih rendah dari normal.

Ipotnews - Pasar saham Eropa dibuka lebih tinggi pada Jumat, seiring investor menunggu laporan penting ketenagakerjaan AS yang diperkirakan akan memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Indeks regional berbasis luas Stoxx 600 naik 0,25% di awal perdagangan dipimpin saham-saham pertambangan yang melonjak 1,2%.
Sebelumnya, saham dan obligasi global sempat tertekan akibat kekhawatiran atas beban utang pemerintah dan rencana fiskal, khususnya setelah Gedung Putih berusaha melindungi penerimaan dari tarif baru.
Namun, sentimen membaik pada Kamis setelah data payrolls AS memperkuat keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada September, tanpa menimbulkan kekhawatiran resesi serius. Alat FedWatch milik CME menempatkan probabilitas pemangkasan suku bunga September di angka 99% pada Jumat pagi.
Kini perhatian tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS bulan Agustus yang dirilis Jumat. Para ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan adanya tambahan 75.000 pekerjaan, yang bisa menjadi sinyal "Goldilocks" -- cukup lemah untuk mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga, tetapi tidak mengindikasikan pelemahan ekonomi yang ekstrem.
Dari Inggris, penjualan ritel pada Juli naik 0,6% secara bulanan, melampaui perkiraan kenaikan 0,2% menurut jajak pendapat Reuters. Sementara itu, data dari pemberi pinjaman Halifax menunjukkan harga rumah naik 0,3% pada Agustus.
Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, mengatakan data terbaru menunjukkan ekonomi Inggris memiliki "momentum yang cukup baik" di awal kuartal ketiga. Namun, wacana kenaikan pajak dalam anggaran November bisa membuat rumah tangga lebih berhati-hati.
Sementara itu, saham Orsted dibuka turun 2% setelah pengembang ladang angin asal Denmark tersebut memangkas panduan laba tahunannya menjadi antara 24 miliar hingga 27 miliar kroner Denmark (US$3,75 miliar-US$4,2 miliar), dari sebelumnya 25 miliar hingga 28 miliar kroner. Penurunan ini disebabkan oleh kecepatan angin lepas pantai yang lebih rendah dari normal di portofolionya.
Orsted juga tengah bersiap menggelar rapat pemegang saham pada Jumat untuk meminta persetujuan tahap berikutnya dari rights issue senilai US$9,4 miliar, di tengah hambatan politik terhadap proyek-proyeknya di AS. Sehari sebelumnya, diumumkan bahwa Orsted menggugat pemerintahan Trump demi melanjutkan pembangunan ladang angin lepas pantai di New England yang terhambat.( CNBC )

Sumber : admin