
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat seleksi atas calon-calon emiten yang hendak masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dilakukan untuk memastikan perusahaan yang melaksanakan penawaran perdana saham (Initial Public Offering atau IPO) benar-benar berkualitas.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, regulator telah menyempurnakan aturan IPO lewat perusahaan efek atau sekuritas. Secara teknis, aturan itu termuat dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pengendalian Internal dan Perilaku Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek.

Dalam ketentuan baru ini, sekuritas yang bertindak sebagai penjamin emisi efek (underwriter) diwajibkan melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap calon emiten sebelum perusahaan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada OJK.
"Kami berharap dengan adanya penyempurnaan, regulasi tersebut akan semakin mendorong IPO yang berkualitas di Indonesia," katanya, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu, laporan keuangan audit per Juni dari calon emiten juga menjadi salah satu prasyarat penting dalam proses pengajuan IPO. Dokumen tersebut kemudian digunakan oleh perusahaan sebagai dasar dalam menyusun pernyataan pendaftaran ke OJK.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()