Bursa Eropa Menghijau di Tengah Kejatuhan Bayrou dari Kursi PM Prancis

• Indeks STOXX 600 naik 0,52% ke 552,04; CAC 40 Prancis +0,78%; DAX Jerman +0,89%; dan FTSE 100 Inggris +0,14%. Sektor ritel, konstruksi, dan perbankan memimpin penguatan.
• PM Francois Bayrou lengser setelah kalah mosi tidak percaya, menandai perdana menteri kelima yang jatuh dalam tiga tahun terakhir, meski pasar tetap tenang.
• Optimisme pemangkasan suku bunga the Fed dan kebijakan ECB, ditambah kenaikan harga minyak dunia akibat risiko geopolitik, ikut mendukung reli saham Eropa.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa ditutup menguat, Senin, meski pasar Prancis menghadapi gejolak politik setelah Perdana Menteri Francois Bayrou gagal mempertahankan posisinya dalam pemungutan suara mosi tidak percaya.
Lengsernya Bayrou menandai jatuhnya perdana menteri kelima Prancis dalam tiga tahun terakhir, di tengah beban utang yang kian menekan ekonomi terbesar kedua di zona euro tersebut.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 berakhir menguat 0,52% atau 2,83 poin menjadi 552,04 poin, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Senin (8/9) atau Selasa (9/9) dini hari WIB.
Di Paris, Indeks CAC 40 naik 0,78% atau 60,06 poin menjadi 7.734,84. Meski demikian, kinerja saham Prancis sepanjang tahun ini masih tertinggal dibandingkan STOXX, tertekan lonjakan imbal hasil obligasi jangka panjang yang mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap pembiayaan fiskal berbasis utang.
"Ketidakpastian politik yang berlarut di ekonomi terbesar kedua zona euro itu bisa menjadi masalah, meski sejauh ini pasar masih relatif tenang," ujar Fiona Cincotta, Senior Market Analyst City Index.
Imbal hasil obligasi pemerintah Prancis bertenor 30 tahun turun 4,4 basis poin ke 4,336%. Sebelumnya bulan ini, sempat menyentuh 4,523%, level tertinggi sejak Juni 2009.
Bursa regional utama lainnya juga menghijau. Indeks DAX Jerman ditutup meningkat 0,89% atau 210,15 poin menjadi 23.807,13 dan FTSE 100 Inggris bertambah 0,14% atau 13,23 poin jadi 9.221,44.
Dari sisi sektor, hampir seluruh indeks di STOXX 600 bergerak positif. Saham ritel memimpin kenaikan dengan lonjakan 1,8%, diikuti konstruksi dan material 1,7%. Saham perbankan juga melesat 1,5%, menghapus sebagian tekanan pekan lalu seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lemah.
The Fed dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan berikutnya pada 17 September. Sementara Bank Sentral Eropa (ECB) akan merilis keputusan suku bunga Kamis ini, dengan mayoritas ekonom memperkirakan tidak ada perubahan seiring inflasi yang mendekati target 2% dan adanya kekhawatiran dampak tarif impor AS terhadap ekonomi zona euro.
Di sisi lain, saham energi Eropa naik 0,6% mengikuti penguatan harga minyak dunia. Sentimen pasar didorong oleh kemungkinan tambahan sanksi terhadap minyak Rusia setelah serangan udara di Ukraina, yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan rencana OPEC + menaikkan produksi.
Untuk data ekonomi, ekspor Jerman tercatat melorot sepanjang Juli akibat penurunan tajam permintaan dari Amerika Serikat yang tertekan tarif, meski output industri mengalami kenaikan.
Sejumlah sektor lain justru melemah. Saham telekomunikasi anjlok 1,5% setelah EchoStar sepakat menjual lisensi spektrum nirkabelnya ke SpaceX.
Sektor kesehatan juga terkoreksi 0,6%, dengan Novo Nordisk menyusut 0,9% setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS memperketat pengawasan impor bahan obat obesitas karena dikhawatirkan berisiko terhadap keselamatan.
Di London, saham Phoenix Group ambles 7,6% dan menjadi penurunan terdalam di Eropa setelah perusahaan asuransi Inggris tersebut melaporkan penurunan nilai buku yang lebih besar dari perkiraan. Phoenix juga mengumumkan akan melakukan rebranding menjadi "Standard Life Plc" pada Maret 2026. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin