- Harga emas menembus level USD3.600 per ons untuk pertama kalinya, mencapai rekor USD3.646,29, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pekan depan.
- Data tenaga kerja AS yang melemah memperkuat peluang 88% pemangkasan 25 bps pada September; imbal hasil US Treasury 10 tahun turun ke level terendah lima bulan.
- Perak naik 0,8% ke USD41,29 (tertinggi sejak 2011), platinum +0,6% jadi USD1.381,49, dan paladium +2,1% ke USD1.132,87.
Ipotnews - Harga emas melejit menembus level psikologis USD3.600 per ons untuk kali pertama, Senin, setelah data tenaga kerja Amerika yang melemah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pekan depan.
Emas spot melonjak 1,3% menjadi USD3.634,25 per ons pada pukul 01.26 WIB, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD3.646,29, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (8/9) atau Selasa (9/9) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,7% menjadi USD3.677,40 per ons.
Menurut Peter Grant, Vice President Zaner Metals, emas berpotensi memperpanjang momentum penguatannya ke kisaran USD3.700-3.730 dalam waktu dekat. "Pelemahan pasar tenaga kerja AS yang berlanjut dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed hingga awal 2026 bisa menjadi penopang berkelanjutan bagi harga emas," ujar Grant.
Data ketenagakerjaan Amerika, Jumat, menunjukkan perlambatan tajam pertumbuhan lapangan kerja pada Agustus. Berdasarkan FedWatch Tool CME Group, pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan September mencapai 88%, dengan peluang 12% untuk pemotongan lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Suku bunga yang lebih rendah akan menurunkan opportunity cost dalam memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga mendorong permintaan.
Sepanjang tahun ini, harga emas meroket 37% setelah mencatatkan lonjakan 27% pada 2024. Tren ini ditopang oleh pelemahan dolar AS, akumulasi pembelian emas oleh bank sentral, kebijakan moneter yang lebih longgar, serta meningkatnya ketidakpastian global.
Data resmi Minggu menunjukkan bank sentral China melanjutkan pembelian emasnya untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun juga merosot ke level terendah dalam lima bulan terakhir, semakin memperkuat daya tarik emas.
Investor kini menanti data harga produsen AS yang dirilis Rabu dan data harga konsumen, sehari berselang, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut arah kebijakan moneter the Fed.
"Jika data ekonomi AS terus melemah, momentum bullish emas kemungkinan berlanjut seiring penurunan dolar dan imbal hasil obligasi. Sebaliknya, jika data menunjukkan ketahanan tak terduga, harga emas bisa terkoreksi dari level tinggi saat ini," kata Fawad Razaqzada, analis City Index dan FOREX.com.
Selain emas, harga perak spot naik 0,8% menjadi USD41,29 per ons, menyentuh level tertinggi sejak September 2011. Platinum menguat 0,6% menjadi USD1.381,49, sementara paladium melesat 2,1% jadi USD1.132,87. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()