- Indeks DXY turun 0,4% jadi 97,51 setelah laporan nonfarm payrolls AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan anjlok dan pengangguran naik ke 4,3%, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini.
- Yen melemah setelah PM Shigeru Ishiba mengundurkan diri, memicu ketidakpastian politik; dolar naik tipis 0,2% ke 147,695 yen, sementara euro menguat ke level tertinggi lebih dari setahun terhadap yen.
- Euro naik 0,2% ke USD1,1751 meski Prancis menghadapi krisis politik, sterling +0,3% jadi USD1,3545, Aussie +0,5% ke USD0,6590, dan kiwi +0,8% ke USD0,5938.
Ipotnews - Nilai tukar dolar AS kembali melemah, Senin, melanjutkan tren penurunan setelah data tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan akhir pekan lalu semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,4% menjadi 97,51, setelah sehari sebelumnya melemah lebih dari 0,5%, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (8/9) atau Selasa (9/9) pagi WIB.
Versus franc Swiss, dolar merosot 0,5% jadi 0,7937--terendah sejak 24 Juli. Euro stabil menguat 0,2% menjadi USD1,1751, meski Prancis tengah diguncang krisis politik setelah Perdana Menteri Francois Bayrou dijatuhkan melalui mosi tidak percaya di parlemen.
Di Jepang, Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya, Minggu, membuka babak ketidakpastian politik baru di ekonomi terbesar keempat dunia itu.
Keputusan tersebut menekan yen, yang sempat melorot hingga 0,8% sebelum ditutup turun 0,2% menjadi 147,695 per dolar AS. Yen juga melemah terhadap euro, menyentuh posisi terendah lebih dari setahun dengan euro naik 0,4% ke 173,40 yen.
Meski demikian, analis menilai pergerakan pasar valuta asing masih didominasi faktor Amerika. "Faktor pendorong utama pasar forex tetap dolar dan perkembangan di Amerika. Politik Jepang bukanlah penentu utama kurs dolar/yen--semuanya kembali ke arah suku bunga AS," kata Marc Chandler, Chief Market Strategist Bannockburn Forex, di New York.
Laporan ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja anjlok, sementara tingkat pengangguran melesat ke 4,3%--tertinggi dalam hampir empat tahun.
Berdasarkan proyeksi LSEG , pasar kini memperkirakan peluang 90% untuk pemangkasan suku bunga standar 25 basis poin bulan ini, serta 10% peluang pemotongan lebih agresif 50 basis poin.
Sejumlah analis menilai dolar masih berpotensi rebound jika data inflasi pekan ini memperlihatkan lonjakan harga yang signifikan. "Ada peluang kejutan penguatan dolar bila data PPI dan CPI menggambarkan inflasi yang tak terkendali," ujar Juan Perez, Direktur Perdagangan Monex USA, di Washington.
Poundsterling menguat 0,3% menjadi USD1,3545 setelah naik lebih dari 0,5% pada sesi Jumat. Dolar Australia dan Selandia Baru juga menanjak masing-masing 0,5% ke USD0,6590 dan 0,8% jadi USD0,5938.
Di sisi politik AS, Menteri Keuangan Scott Bessent, Jumat, menyerukan perlunya pengawasan ulang terhadap the Fed, termasuk kewenangannya dalam menetapkan suku bunga. Presiden Donald Trump bahkan tengah mempertimbangkan tiga kandidat untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Chairman Fed, setelah sepanjang tahun ini mengkritiknya karena dinilai enggan memangkas suku bunga sesuai permintaan pemerintah. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()