Prospek Suku Bunga The Fed Tekan Dolar dan Yield, Reli Emas Berlanjut

avatar
· Views 18
  • Emas cetak rekor tertinggi USD3.659, didorong pelemahan dolar AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.
  • Data tenaga kerja AS melemah, memperkuat peluang penurunan suku bunga; pasar prediksi 89,4% pemangkasan 25 bps bulan ini.
  • Harga emas naik 38% sepanjang 2025, ditopang akumulasi bank sentral, kebijakan moneter longgar, dan ketidakpastian global.

Ipotnews - Harga emas dunia membukukan rekor tertinggi, Selasa, didorong pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Emas spot naik 0,29% menjadi USD3.646,49 per ons pada pukul 13.54 WIB, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.659,10 di awal sesi, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Selasa (9/9).
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember menguat 0,32% menjadi USD3.689,00 per ons.
"Kita kemungkinan akan melihat kenaikan lebih lanjut pada harga emas, asalkan the Fed memenuhi ekspektasi pasar terkait serangkaian pemangkasan suku bunga," ujar Tim Waterer, Kepala Analis KCM Trade.
Data ketenagakerjaan Amerika terbaru menunjukkan pelemahan signifikan, dengan pertumbuhan lapangan kerja melambat tajam pada Agustus dan tingkat pengangguran melesat menjadi 4,3%, tertinggi dalam hampir empat tahun. Hal ini memperkuat ekspektasi the Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang.
Berdasarkan FedWatch Tool CME Group, pelaku pasar memperkirakan 89,4% kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada bulan ini, dan 10,6% peluang pemotongan lebih besar 50 basis poin.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya melemahkan dolar dan yield obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tersungkur ke level terendah dalam hampir tujuh pekan terhadap rival utama lainnya, membuat logam kuning lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun jatuh ke posisi terendah dalam lima bulan.
Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Kamis ini.
Fokus investor kini tertuju pada data inflasi produsen AS yang akan dirilis Rabu, serta data inflasi konsumen, sehari berselang, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan the Fed.
"Pemicu jangka pendek selanjutnya bisa datang jika data inflasi AS pekan ini lebih rendah dari perkiraan, yang dapat mendorong sikap dovish the Fed dan membuka jalan bagi emas menuju level USD3.700," ucap Waterer.
Sejauh ini, harga emas meroket 38% sepanjang 2025, melanjutkan kenaikan 27% pada 2024. Lonjakan ini didorong depresiasi dolar, akumulasi besar-besaran oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, dan meningkatnya ketidakpastian global.
Logam lainnya, harga perak spot stagnan di posisi USD41,32 per ons. Platinum naik 0,6% menjadi USD1.390,80, dan paladium melesat 1,1% jadi USD1.147,07. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest