NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Selasa (9/9/2025). Reli rekor harga emas didorong ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada September ini, sementara investor menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini.
Harga emas spot ditutup turun 0,26% menjadi US$ 3.626,6 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 3.673,95 per troy ounce di awal perdagangan. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,2% ke level US$ 3.685,6.
"Reli rekor tertinggi ini sebagian besar dipicu oleh ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga, mungkin secepat September," ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek dikutip dari CNBC internasional.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan 92% kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan depan. Sebagian lainnya bahkan bertaruh pada pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Ekspektasi itu menguat setelah data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan pelemahan signifikan. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menekan dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Saat ini, indeks dolar bergerak naik tipis namun masih berada dekat level terendah tujuh pekan terhadap sejumlah mata uang utama. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga naik setelah sebelumnya menyentuh level terendah lima bulan.
Petunjuk The Fed
Investor kini menunggu data indeks harga produsen (PPI) AS pada Rabu (10/9/2025) dan indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis (11/9/2025) sebagai petunjuk tambahan sebelum pertemuan The Fed pekan depan.
"Jika ekonomi AS melemah lebih jauh, itu bisa mendorong aliran dana lebih besar ke aset lindung nilai non-tradisional seperti emas," tambah Melek.
Sepanjang tahun ini, emas telah beberapa kali mencetak rekor, terutama setelah berhasil menembus US$ 3.600 per ounce pada Senin (8/9/2025). Kenaikan ini dipicu oleh pelemahan dolar, pembelian masif oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, serta ketidakpastian geopolitik yang meningkat.
"Kami tetap sangat optimistis bahkan di level US$ 3.600. Kami melihat pasar akan terus reli karena tidak ada tanda perubahan signifikan pada kebijakan tarif, hubungan dagang, maupun kondisi geopolitik," kata CEO Sprott Asset Management John Ciampaglia.
Namun, ia menambahkan, apabila ada perbaikan signifikan pada faktor-faktor tersebut, harga emas kemungkinan akan mengalami jeda penguatan.
Sementara itu, logam mulia lainnya bergerak melemah. Harga perak spot jatuh 1% ke US$ 40,91 per ounce, platinum anjlok 1,3% ke US$ 1.365,60, dan paladium terpangkas 1,1% ke US$ 1.121,25.
Sumber : investor.id
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()