Raksasa Software Pecat 4.000 Pegawai, Lebih Pilih AI

avatar
· Views 3
Raksasa Software Pecat 4.000 Pegawai, Lebih Pilih AI
Raksasa Software Pecat 4.000 Pegawai, Lebih Pilih AI. Foto: Marc Benioff/Reuters
Jakarta

Raksasa software Salesforce, baru saja memangkas 4.000 pegawai di bidang dukungan pelanggan. CEO Salesforce, Marc Benioff, mengakui bahwa kecerdasan buatan atau AI telah membantu mengurangi jumlah karyawan di perusahaannnya.

"Saya telah menguranginya dari 9.000 menjadi sekitar 5.000, karena saya membutuhkan lebih sedikit," kata Benioff saat membahas dampak AI pada operasi Salesforce, seperti dikutip detikINET dari CNBC.

Salesforce memang giat melakukan revolusi AI. Mereka antara lain menciptakan bot layanan pelanggan berbasis AI yang disebut Agentforce. Itu membuat peran beberapa karyawan tak lagi dibutuhkan sehingga mereka diberhentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Survei: Separuh Karyawan Cemas Tergusur oleh AI

"Karena manfaat dan efisiensi Agentforce, kami telah melihat jumlah kasus di dukungan pelanggan yang kami tangani menurun dan kami tidak perlu lagi secara aktif mengisi kembali peran teknisi dukungan," kata Salesforce.

ADVERTISEMENT

PHK tersebut terjadi setelah Benioff sebelumnya mengumumkan bahwa AI telah mampu melakukan hingga 50% pekerjaan di Salesforce, yang berbasis di San Francisco. Menanggapi kasus ini, Laurie Ruettimann selaku konsultan sumber daya manusia, mengatakan AI memang sudah memengaruhi pekerjaan di beberapa industri.

"Telah terjadi PHK di seluruh Amerika yang secara langsung dikaitkan dengan AI," kata Ruettimann. Dia pun menyarankan bahwa siapa pun yang ingin tetap bekerja atau mencari pekerjaan perlu mempelajari keterampilan baru.

"Anda harus memperluas visi, memperluas wawasan, dan bertemu dengan orang baru," demikian ia mengusulkan.

Analis Ed Zitron mengatakan perusahaan teknologi yang melakukan perekrutan berlebihan selama pandemi. Nah, perusahaan-perusahaan tersebut sekarang berusaha memikat investor dengan mengklaim lebih efisien, terutama dengan memanfaatkan AI.

"Itu hanyalah pola pikir untuk bertumbuh dengan segala cara. Satu-satunya hal yang penting adalah pertumbuhan, meskipun itu menghancurkan hidup orang lain. Meskipun itu memperburuk keadaan perusahaan dan menyediakan produk yang lebih rendah," cetusnya.

Baca juga: Ada Robot dan AI, Bos Nvidia Ramal Manusia Justru Bakal Lebih Sibuk



Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?

Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?


(fyk/fyk)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest