- Dolar melemah jelang keputusan suku bunga the Fed yang diperkirakan akan dipotong.
- Euro dan yen stabil, meski Prancis diturunkan peringkat kreditnya dan Jepang alami ketidakpastian politik.
- Pasar global wait and see, fokus pada bank sentral utama dan data ekonomi China yang melemah.
Ipotnews - Dolar AS tergelincir, Senin, menjelang pekan yang dipenuhi keputusan penting bank sentral, termasuk dari Federal Reserve yang menjadi sorotan utama pasar.
Sementara itu, euro nyaris tidak terpengaruh penurunan peringkat kredit Prancis oleh lembaga pemeringkat Fitch, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin (15/9).
Perdagangan mata uang di kawasan Asia cenderung sepi karena pasar Jepang libur, sehingga pergerakan nilai tukar berada dalam kisaran terbatas.
Euro sempat tertekan dan terakhir diperdagangkan turun 0,04% ke level USD1,1729. Penurunan ini terjadi setelah Fitch men-downgrade rating kredit Prancis ke level terendah sepanjang sejarah negara itu. Langkah tersebut mencabut status AA- dari ekonomi terbesar kedua di zona euro itu, di tengah krisis politik dan meningkatnya beban utang Prancis.
Meski demikian, fokus investor minggu ini tertuju pada serangkaian keputusan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Kanada, dan Norwegia. Keputusan the Fed yang akan diumumkan Rabu (18/9) menjadi agenda paling ditunggu pasar global.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh the Fed membebani dolar dalam beberapa waktu terakhir. Senin, Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,08% menjadi 97,58.
Poundsterling menguat 0,11% menjadi USD1,3565, sementara dolar Australia naik 0,23% ke posisi USD0,6663, mendekati level tertinggi 10 bulan yang dicapai pekan lalu.
Analis Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin. Menurutnya, dampak terhadap nilai tukar akan sangat tergantung pada pernyataan Chairman Fed Jerome Powell dan proyeksi suku bunga (dot plot) dari pejabat bank sentral.
"Jika Powell memberikan sinyal eksplisit mengenai pemangkasan lanjutan, atau the Fed memotong suku bunga 50 basis poin, dolar bisa tersungkur lebih lanjut, kecuali jika ada indikasi pemangkasan berikutnya tidak mungkin terjadi," kata Kong.
Sementara itu, yen Jepang menguat lebih dari 0,1% jadi 147,44 per dolar AS menjelang rapat kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) pekan ini.
BoJ diperkirakan tidak mengubah suku bunga, namun investor menanti pernyataan Gubernur Kazuo Ueda terkait arah kebijakan selanjutnya.
Analis MUFG mencatat yen masih melemah dalam jangka pendek akibat ketidakpastian politik di Jepang, menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
"BoJ perlu memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan secepatnya bulan depan agar bisa membalikkan pelemahan yen," tulis MUFG dalam catatannya.
Di sisi lain, dolar Selandia Baru menanjak 0,15% ke posisi USD0,5964. Yuan China juga sedikit terapresiasi ke level 7,1213 per dolar AS, meski data ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel pada Agustus adalah yang terlemah sejak tahun lalu.
Pasar juga mencermati pertemuan pejabat Amerika Serikat dan China di Madrid, Minggu (14/9), yang membahas hubungan dagang kedua negara dan tenggat waktu divestasi TikTok.
Amerika juga dilaporkan meminta sekutunya untuk memberlakukan tarif impor terhadap China akibat pembelian minyak Rusia oleh negara tersebut. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()