Pasardana.id - PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (IDX:GRIA) mulai mencuri perhatian investor di Bursa Efek Indonesia. Harga saham emiten pengembang rumah subsidi ini tercatat naik 7,09% ke level Rp151 pada perdagangan hari ini (Senin, 15/9/2025).
Catatan itu membuat saham GRIA telah melesat 52,53% jika dihitung sejak awal tahun.
Menurut Pengamat Pasar Modal dan Founder Entry Exit Investment Indrawijaya Rangkuti, lonjakan harga saham GRIA ini sejalan dengan dengan upaya Pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan yang cukup tinggi hingga 36 juta unit rumah.
Seperti diketahui, Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memang menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah per tahun. Program ini merupakan salah satu inisiatif utama untuk mengatasi kesenjangan perumahan di Indonesia, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pada tahun ini, Pemerintah menargetkan kuota FLPP 2025 yang naik ke 350.000 unit dengan nilai lebih dari Rp30 triliun. Ditambah insentif PPN 100% hingga Desember 2025, sektor rumah subsidi diprediksi akan terus menjadi daya Tarik yang tinggi.
Indrawijaya menambahkan, menariknya Ingria Pratama tidak hanya membangun rumah, tetapi juga mengusung konsep green & sustainable housing. Perusahaan menghadirkan instalasi water treatment plant untuk pasokan air bersih, waste management system bekerja sama dengan Waste to Wealth (WTW), serta penyediaan ruang terbuka hijau dan konsep smart home.
"Dengan pendekatan ini, Ingria Pratama memposisikan diri sebagai pengembang rumah subsidi dengan kualitas ramah lingkungan," ujar Indrawijaya.
Indrawijaya menilai, harga GRIA telah breakout dari area konsolidasi Rp110 menandai perubahan tren jangka pendek. Saat ini GRIA tengah menguji resistance penting di kisaran Rp160–Rp175. Jika level ini ditembus, peluang menuju gap area Rp200 terbuka lebar.
"Sebaliknya, jika terjadi koreksi, support kuat berada di Rp130–Rp135, dengan level Rp110 sebagai support mayor," tutur Indrawijaya.
Di sisi kinerja, Ingria Pratama sudah terbukti solid. Sepanjang 2024, penjualan unit naik 31,6% yoy menjadi 333 unit.
Sementara itu, pendapatan naik 35,6% menjadi Rp65,02 miliar dengan laba bersih melonjak 68,5% menjadi Rp5,78 miliar. Margin laba ikut membaik dari 6% menjadi 8,9%.
Adapun Ingria Pratama tengah menyiapkan proyek besar: Gria Mahakam City di Samarinda dengan kapasitas 5.500 unit, serta New Bukit Residence di Purwakarta dengan 200 unit. Keduanya diproyeksikan jadi pendorong pertumbuhan Perusahaan di tahun 2025–2026.
Tải thất bại ()