- Indeks DXY turun 0,4% ke 97,273, dengan euro naik 0,3% ke USD1,1771 dan yen menguat 0,2% ke 147,34 per dolar, jelang rapat the Fed.
- Investor menilai hampir pasti ada pemangkasan suku bunga 25 bps, sementara Trump mendesak langkah lebih agresif. Pasar juga menanti proyeksi "dot plot" dan pernyataan Powell.
- Euro tetap tangguh meski Fitch menurunkan peringkat utang Prancis; sterling menguat 0,4% ke USD1,3606, sementara pasar juga mencermati keputusan suku bunga BoE, BoJ, Kanada, dan Norwegia.
Ipotnews - Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama, Senin, seiring investor menunggu keputusan Federal Reserve yang diperkirakan kembali memangkas suku bunga, sementara Presiden AS Donald Trump mendesak pelonggaran yang lebih agresif.
Trump melalui unggahan di media sosial meminta Chairman Fed, Jerome Powell, melakukan pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar, dengan menyoroti kondisi pasar perumahan sebagai alasan tambahan, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (15/9) atau Selasa (16/9) pagi WIB.
Menurut FedWatch Tool CME Group, pelaku pasar sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin dalam rapat Federal Open Market Committee ( FOMC ) pada 16-17 September, dengan peluang sekitar 5% untuk pemotongan lebih dalam sebesar 50 bps.
"Kami melihat adanya kehati-hatian luas di pasar. Trader cenderung menunggu hingga hasil rapat FOMC pada Rabu diketahui," kata Michael Brown, analis Pepperstone London. "Dalam waktu dekat, pergerakan dolar lebih banyak dipengaruhi oleh penyesuaian posisi."
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,4% ke level terendah hampir sepekan di 97,273.
Dolar melemah 0,2% terhadap yen ke posisi 147,335 yen, sementara euro menguat 0,3% menjadi USD1,1771.
Meski sempat stabil setelah koreksi tajam awal tahun ini, banyak pelaku pasar masih melihat dolar terkunci dalam tren bearish.
Investor akan mencermati proyeksi suku bunga (dot plot) dan arahan Powell untuk mengukur sejauh mana pelonggaran kebijakan akan dilakukan.
"Proyeksi ekonomi dan konferensi pers kemungkinan menekankan bahwa pemangkasan ini bersifat insurance cut, dengan laju pelonggaran tetap bertahap," tulis analis Nomura dalam catatan riset.
Selain the Fed, investor juga menunggu keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE), Bank of Japan (BOJ), Bank of Canada, dan Bank Sentral Norwegia pekan ini. BoE dan BOJ diperkirakan mempertahankan suku bunga, dengan perhatian tertuju pada rencana BoE memperlambat pelepasan obligasi pemerintah serta kemungkinan sinyal kenaikan suku bunga dari BOJ.
Di Eropa, penurunan peringkat kredit Prancis oleh Fitch Ratings akhir pekan lalu tidak banyak memengaruhi euro. Lembaga pemeringkat itu menurunkan rating Prancis dari AA- karena kekhawatiran atas meningkatnya beban utang pemerintah.
"Penurunan peringkat ini sebagian besar sudah diperhitungkan pasar," kata Nick Rees, Kepala Riset Makro Monex Europe.
Meski kekhawatiran fiskal dapat membatasi penguatan euro dalam jangka pendek, analis menilai hal itu tidak akan memicu pelemahan signifikan.
Data terbaru menunjukkan posisi spekulatif net long pada euro terhadap dolar AS naik menjadi USD18,4 miliar per 8 September, mendekati level tertinggi dua tahun. Ketahanan euro ditopang ekspektasi pelonggaran kebijakan the Fed, sementara peluang pemangkasan lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa (ECB) kian mengecil.
Adapun poundsterling menguat 0,4% ke level USD1,3606, tertinggi sejak awal Juli. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()