Greenback Keok Jelang Keputusan The Fed, Trader Spekulasi Pemangkasan Agresif

avatar
· Views 17
  • Dolar jatuh ke level terendah 2,5 bulan terhadap euro dan terendah 10 bulan versus Aussie, karena pasar yakin the Fed akan memangkas suku bunga minggu ini.
  • Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga minimal 25 bps oleh the Fed pada September, dengan potensi pemotongan tambahan hingga Januari mendatang.
  • Depresiasi dolar dipicu juga oleh tekanan dari Presiden Trump untuk pemangkasan agresif, serta menguatnya mata uang lain seperti euro, pound, dan Aussie menjelang data ekonomi dan keputusan bank sentral masing-masing.

Ipotnews - Dolar AS merosot ke level terendah dalam dua setengah bulan terhadap euro, Selasa, dan mencapai posisi terendah dalam sepuluh bulan versus Aussie.
Pelemahan ini terjadi seiring menguatnya ekspektasi pasar terhadap keputusan Federal Reserve yang diperkirakan memangkas suku bunga acuan pekan ini, dengan kemungkinan pemotongan lanjutan pada bulan-bulan berikutnya, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Selasa (16/9).
Indeks Dolar AS (Indeks DXY)--yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama dunia--tersungkur ke level 97,161, terendah sejak 24 Juli. Sementara itu, versus poundsterling, dolar AS juga terjerembab ke titik terendah dalam lebih dari dua bulan.
Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga setidaknya 25 basis poin akan diumumkan the Fed pada Rabu waktu setempat, dengan kemungkinan kecil pemotongan lebih besar, yakni 50 basis poin. Total pemangkasan yang diantisipasi hingga akhir tahun ini mencapai 67 basis poin, dan berpotensi naik hingga 81 basis poin pada akhir Januari 2026.
Presiden AS Donald Trump kembali mendesak the Fed untuk mengambil langkah pemangkasan suku bunga yang lebih agresif. Dalam pernyataannya di media social, Senin, Trump menyoroti kondisi pasar perumahan sebagai salah satu alasan perlunya pelonggaran moneter.
"Semakin banyak yang menilai the Fed tertinggal dan perlu bertindak lebih cepat untuk menurunkan suku bunga ke level netral," ujar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone.
Dia juga menambahkan, pasar kini semakin yakinthe Fed tidak hanya akan memangkas suku bunga pada pertemuan September, tetapi juga pada Oktober, Desember, bahkan Januari mendatang.
Mata uang euro menguat hingga 0,23 persen menjadi USD1,1787--level tertinggi sejak 24 Juli--menjelang rilis survei ZEW Jerman dan data inflasi konsumen Italia.
Sementara poundsterling naik 0,19 persen menjadi USD1,3624, tertinggi sejak 8 Juli, menjelang pengumuman kebijakan Bank of England yang dijadwalkan Kamis ini, meski tidak ada perubahan suku bunga yang diantisipasi.
Dolar Australia juga melonjak hingga menyentuh USD0,6677, level tertinggi sejak 8 November tahun lalu, seiring penguatan pasar saham Asia yang mengikuti reli Wall Street.
Di sisi lain, dolar AS melemah 0,3 persen terhadap yen Jepang ke posisi 146,975. Bank of Japan dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya pada Jumat, dengan proyeksi tidak akan ada kenaikan suku bunga pada pertemuan kali ini.
Sementara itu, dinamika politik di Jepang juga menjadi sorotan, setelah sejumlah tokoh politik menyatakan siap mencalonkan diri sebagai perdana menteri berikutnya, termasuk kandidat populer Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi dan Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest