- Harga tembaga turun dari level tertinggi bulanan karena aksi ambil untung meski ada dukungan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan kemajuan perundingan dagang AS-China.
- Kenaikan harga tembaga hingga di atas 80.000 yuan memicu penurunan permintaan dari konsumen hilir, membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
- Asa pemangkasan suku bunga the Fed mendorong harga logam, namun sebagian besar logam industri lainnya menunjukkan pergerakan variatif di tengah sikap wait-and-see pelaku pasar.
Ipotnews - Tembaga terkoreksi, Selasa, setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, seiring terjadinya aksi ambil untung, meski ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan kemajuan dalam pembicaraan dagang AS-China sempat menopang harga.
Kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange (ShFE) ditutup naik tipis 0,06% di level 80.880 yuan (USD11.366,89) per metrik ton, setelah menyentuh titik tertinggi sejak 28 Maret di posisi 81.530 yuan per ton pada awal sesi, demikian laporan Reuters, di Beijing, Selasa (16/9).
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,61% menjadi USD10.124,5 per ton pada pukul 14.39 WIB, setelah menyentuh puncak 15 bulan di USD10.192,5 per ton, Senin.
"Penurunan ini dipicu aksi ambil untung menjelang keputusan final Federal Reserve terkait suku bunga," ujar trader yang berbasis di Beijing yang enggan diungkapkan identitasnya karena tidak berwenang memberi pernyataan kepada media.
Dua trader lainnya mengatakan lonjakan harga yang cepat mulai menghadapi resistance dari konsumen hilir, sehingga membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
Seorang perwakilan dari smelter tembaga di China menambahkan bahwa permintaan dari sektor hilir mulai melambat sejak harga menembus level 80.000 yuan per ton.
Di sisi lain, sentimen pasar mendapat dukungan dari kabar bahwa pejabat AS dan China mencapai kesepakatan kerangka kerja terkait aplikasi video TikTok. Kesepakatan ini memicu optimisme kesepakatan dagang yang lebih luas antara kedua negara dapat segera tercapai.
Selain itu, ekspektasi tinggi terhadap pemangkasan suku bunga oleh the Fed pada Rabu waktu setempat turut mendukung harga logam industri.
Analis Everbright Future mencatat pelonggaran moneter AS dapat mendorong harga tembaga melalui pelemahan dolar dan prospek permintaan yang lebih kuat.
"Pemangkasan suku bunga biasanya memperlemah dolar dan meningkatkan daya tarik tembaga, seiring harapan akan membaiknya permintaan di sektor manufaktur," tulis Benchmark Minerals Intelligence dalam riset terbarunya.
Logam dasar lainnya di bursa berjangka Shanghai, nikel naik 0,36%, aluminium turun 0,33%, timah melemah 0,42%, seng (zinc) menyusut 0,22%, dan timbal (lead) berkurang 0,38%.
Di kompleks LME, aluminium sedikit berubah, nikel turun 0,2%, timbal melemah 0,12%, seng kehilangan 0,37%, sementara timah naik 0,23%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()