Meningkatnya Optimisme di Negara Tetangga, Namun Konsumen di Indonesia Memilih untuk Lebih Berhati-hati

avatar
· Views 10

Pasardana.id – Laporan Ipsos, perusahaan riset pasar global terkemuka, yang bertajuk Global Consumer Confidence Index (GCCI) edisi Agustus 2025, mencatat penurunan tajam pada tingkat kepercayaan konsumen Indonesia.

Terungkap, indeks nasional turun -3,7 poin dibandingkan Juli 2025 dan merosot -6,1 poin dibandingkan Agustus 2024.

Meski demikian, dengan skor 57,6, Indonesia masih berada di atas rata-rata global (48,1).

Namun, penurunan ini mencerminkan sikap hati-hati konsumen Indonesia dalam menilai kondisi ekonomi maupun keuangan pribadi mereka di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.

Dinamika Asia: Indonesia Berbeda dengan Negara Tetangga

Selanjutnya, laporan Ipsos menyebut tren di Asia menunjukkan kontras yang cukup mencolok:

-Malaysia mencatat lonjakan signifikan, naik +6,7 poin dibanding Juli 2025 dan +5,2 poin dibanding tahun sebelumnya, menjadi salah satu kenaikan tertinggi secara global.

-Thailand menguat +4,3 poin secara bulanan, meski relatif stabil secara tahunan (-0,2).

-Singapura menunjukkan pertumbuhan konsisten, naik +2,0 poin sejak Juli dan +2,9 poin dibanding tahun sebelumnya, menandakan kepercayaan konsumen yang semakin solid.

-India justru melemah, turun -3,3 poin bulanan dan -4,0 poin tahunan.

Perbandingan ini menyoroti bahwa Indonesia mengalami penurunan dibanding bulan lalu, sementara negara-negara tetangga justru mencatat pemulihan optimisme konsumen.

Tren ini juga tercermin di media sosial, di mana masyarakat Indonesia semakin menunjukkan kekhawatiran atas meningkatnya pengangguran dan harga kebutuhan pokok.

Akibatnya, masyarakat kini lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang dan semakin selektif dalam mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan nonesensial.

“Konsumen Indonesia kini mengambil sikap yang lebih berhati-hati terhadap perekonomian. Meski tingkat kepercayaan masih lebih tinggi dibanding banyak negara lain, tren penurunan ini menunjukkan konsumen semakin cermat dalam kebiasaan belanja mereka, dengan pergeseran signifikan ke prioritas anggaran untuk kebutuhan pokok dibanding non-esensial. Perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasaran agar selaras dengan sentimen konsumen saat ini. Menekankan pada penawaran bernilai, meningkatkan keterlibatan pelanggan, serta memastikan pesan yang relevan akan menjadi kunci ke depan,” ujar Hansal Savla, Managing Director Ipsos Indonesia dalam keterangan tertulis, Rabu (17/9).

Tren Global Masih Belum Stabil

Secara global, rata-rata Indeks Kepercayaan Konsumen di 30 negara berada di angka 48,1, relatif stabil dibanding bulan sebelumnya (Juli 2025).

Namun, sejumlah ekonomi besar di Eropa masih menunjukkan pelemahan, termasuk Jerman (-2,5) dan Prancis (-2,2).

Sebaliknya, Jepang (+1,3) mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Laporan ini juga menekankan, bahwa meski ketidakpastian global masih berlangsung, kawasan Asia— khususnya Malaysia, Thailand, dan Korea Selatan—tampak menjadi titik terang optimisme.

Asal tahu saja, Survei dilakukan secara online melalui platform Ipsos Global Advisor dan IndiaBus, mencakup lebih dari 21.700 orang dewasa di 30 negara.

Di Indonesia sendiri, responden berusia 21–74 tahun, mencerminkan populasi perkotaan yang terkoneksi secara digital.

Juga disebutkan, bahwa Indeks dihitung berdasarkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, keuangan pribadi, ekspektasi masa depan, serta keyakinan dalam melakukan pembelian besar.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest