- Harga kedelai CBOT turun 0,52% karena dimulainya panen di AS dan belum adanya pembelian baru dari China, meski ada harapan dari rencana pembicaraan dagang kedua negara.
- USDA melaporkan panen awal kedelai dan jagung AS masing-masing mencapai 5% dan 7%, dengan kemungkinan revisi turun pada proyeksi hasil panen akibat cuaca kering.
- Harga jagung dan gandum juga melemah, masing-masing turun 0,35% dan 0,42%, meski pasokan global tinggi masih diimbangi oleh permintaan ekspor yang kuat.
Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago melemah, Rabu, seiring dimulainya musim panen di Amerika Serikat tanpa adanya pembelian baru dari China, importir utama komoditas tersebut.
Meski begitu, optimisme terkait rencana pembicaraan dagang antara AS dan China sempat memberikan sedikit dukungan terhadap pasar.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,52% atau USD5,50 menjadi USD1.044,25 per bushel pada pukul 12.55 WIB, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Beijing, Rabu (17/9).
Sebelumnya, harga mendapat dorongan dari kabar bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan melakukan pembicaraan via telepon pada Jumat mendatang. Namun hingga kini, China belum mencatatkan pembelian kedelai dari hasil panen musim gugur Amerika.
Menurut laporan mingguan Departemen Pertanian AS ( USDA ), Senin, petani Amerika memanen 5% dari total tanaman kedelai dan 7% dari tanaman jagung.
Pelaku pasar kini menantikan kejelasan lebih lanjut mengenai proyeksi hasil panen kedelai dan jagung tahun ini. Beberapa analis memperkirakan USDA akan memangkas estimasi hasil panen nasional dalam laporan pertengahan Oktober, menyusul kondisi cuaca kering yang terjadi belakangan ini.
"Sudah cukup banyak bukti penurunan potensi hasil panen yang bisa membenarkan revisi kecil terhadap estimasi yield resmi USDA pada September," kata Arlan Suderman, Kepala Ekonom StoneX.
"Namun pada akhirnya, kita baru benar-benar akan tahu hasil panen tahun ini setelah melihat dampak cuaca akhir musim panas terhadap ukuran biji."
Meski diperkirakan ada pemangkasan, produksi jagung AS tetap diproyeksikan cukup besar. Harga jagung CBOT melemah 0,35% atau USD1,50 menjadi USD428,00 per bushel.
Sementara itu, harga gandum menyusut 0,42% atau USD2,25 menjadi USD531,75 per bushel, tertekan oleh tingginya pasokan global. Namun, permintaan ekspor yang kuat masih memberikan sedikit penopang.
Selasa, Kementerian Pertanian Prancis menaikkan proyeksi produksi gandum lunak tahun ini menjadi 33,3 juta metrik ton, meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 33,1 juta ton, dan 29,8% lebih tinggi dibandingkan produksi 2024. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()