Minyak Melemah Tipis, Pasar Tunggu The Fed dan Waspadai Risiko Geopolitik

avatar
· Views 31
  • Harga minyak melemah tipis setelah sebelumnya naik 1% karena kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia akibat serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur minyak.
  • Fokus pasar tertuju pada ketegangan geopolitik dan keputusan the Fed, yang diperkirakan memangkas suku bunga 25 bps untuk mendorong pertumbuhan dan permintaan energi.
  • Data API menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan bensin AS, sementara stok distilat naik; pasar menanti konfirmasi data resmi dari EIA.

Ipotnews - Harga minyak melemah, Rabu, setelah mencatat kenaikan lebih dari 1% pada sesi sebelumnya. Meski demikian, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung serta potensi gangguan pasokan dari Rusia tetap menjadi penopang harga.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 10 sen atau 0,15% menjadi USD68,37 per barel pada pukul 13.45 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Rabu (17/9).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 7 sen atau 0,11% ke posisi USD64,45 per barel.
Pada sesi sebelumnya, kedua patokan harga tersebut ditutup melonjak lebih dari 1% akibat kekhawatiran gangguan pasokan minyak Rusia.
Tiga sumber industri mengatakan kepada  Reuters , bahwa operator jaringan pipa minyak Rusia, Transneft, memperingatkan produsen soal potensi pengurangan output setelah serangan drone Ukraina terhadap pelabuhan ekspor dan kilang minyak utama Rusia.
"Pasar sangat fokus pada volatilitas geopolitik dan potensi terganggunya pasokan dari Rusia. Ketegangan ini masih menjaga harga tetap tinggi," ujar Emril Jamil, analis London Stock Exchange Group.
Investor juga menantikan hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 16-17 September. Bank sentral tersebut secara luas diperkirakan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, langkah yang dipandang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan bahan bakar.
"Pasar berspekulasi pada pemangkasan suku bunga 25 bps malam ini, yang diyakini akan menurunkan biaya pinjaman dan mendongkrak permintaan energi," kata Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Namun, dia juga mengingatkan pasar global kemungkinan tetap menghadapi kelebihan pasokan sepanjang sisa 2025, terutama karena OPEC + tengah meningkatkan produksi mereka.
Dari sisi kebijakan, perhatian juga tertuju pada dinamika internal the Fed, dengan masuknya Stephen Miran, mantan pejabat di pemerintahan Trump, yang kini ikut dalam pengambilan keputusan. Sementara itu, Lisa Cook, anggota dewan the Fed lainnya, masih menghadapi upaya pencopotan oleh Presiden Trump.
Institute (API) menunjukkan penurunan stok minyak mentah dan bensin di Amerika, sementara stok distilat meningkat.
API melaporkan stok minyak mentah AS merosot 3,42 juta barel, dan stok bensin turun 691.000 barel dalam pekan yang berakhir hingga 12 September. Sementara itu, stok distilat melonjak 1,91 juta barel.
Pasar kini menanti konfirmasi dari Energy Information Administration (EIA), yang akan merilis data resmi pada Rabu malam.
Hasil survei  Reuters  memperkirakan stok minyak mentah turun 900.000 barel, stok distilat naik 1 juta barel, dan stok bensin meningkat 100.000 barel. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest