Reli di Bursa Saham EM Asia Terhenti, Kejutan Pemangkasan Suku Bunga Dongkrak IHSG

Ipotnews - Indeks saham Indonesia menguat sementara rupiah sempat melemah tipis setelah bank sentral memangkas suku bunga acuan seperempat poin secara mengejutkan jelang akhir sesi perdagangan hari ini, Rabu (17/9).
Sementara itu, reli rekor di bursa saham  emerging market  Asia sebagian besar terhenti menjelang keputusan kebijakan moneter AS yang diperkirakan akan melonggar.
Laman Reuters melaporkan, jelang pukul 16:00 WIB, IHSG meningkat 0,7% ke level tertinggi tiga minggu dan menuju rekor penutupan terbaik menembus level 8.000. Rupiah sempat melemah terhadap dolar ke 16.445 namun kemudian memangkas pelemahannya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun tak berubah di 6,339%.
Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, berlawanan dengan ekspektasi pasar, untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak akibat aksi protes, mundurnya menteri keuangan, serta kekhawatiran soal independensi bank sentral.
Namun, reaksi pasar relatif tenang pada rupiah dan obligasi mencerminkan keyakinan investor terhadap komitmen pemerintah untuk menjaga disiplin fiskal.
"Aset rupiah tetap sensitif terhadap dinamika politik domestik, terutama terkait tanda-tanda adanya kompromi terhadap independensi bank sentral," ujar Radhika Rao, ekonom senior DBS.
"Di luar pelemahan awal, pasar valas dan obligasi memberi  benefit of doubt  kepada pemerintah, dengan ekspektasi defisit fiskal akan tetap sesuai target tahun ini," imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Indeks saham Taiwan, TAIEX, dan Kospi, Korea Selatan tergelincir dari rekor yang dicapai pada sesi sebelumnya. Kospi merosot lebih dari 1% dan mengakhiri reli 11 sesi berturut-turut.
Indeks MSCI saham emerging Asia naik 0,5% pada pukul 15:00 WIB, memperpanjang reli ke sesi kesembilan berturut-turut ke puncak empat tahun. Kinerja lesu bursa saham Taiwan dan Korea Selatan membatasi kenaikan.
Indeks serupa yang melacak saham ASEAN nyaris tak bergerak hingga siang hari di Singapura.
Saham global menguat dalam beberapa sesi terakhir karena investor berbondong-bondong masuk ke aset berisiko dengan harapan pemangkasan suku bunga The Fed yang segera terjadi pada Rabu ini. The Fed dinarapkan akan memberikan sinyal pelonggaran lebih lanjut, yang akan mendorong perekonomian dan meredakan kekhawatiran atas melemahnya pasar tenaga kerja AS.
Suku bunga AS yang lebih rendah menekan dolar, sehingga meningkatkan daya tarik aset EM berkat imbal hasil yang lebih tinggi dan potensi apresiasi mata uang.
Di Asia Tenggara, indeks saham Thailand, SET bergerak mendatar di sekitar angka penutupan sebelumnya, sementara baht melemah ke 31,7600 per dolar.
Indeks saham STI, Singapura turun untuk hari keempat berturut-turut, namun tetap lebih rendah sekitar 50 poin dari rekor tertingginya yang dicapai Jumat lalu. Dolar Singapura juga melemah dari level tertinggi delapan minggu yang disentuh pada sesi sebelumnya.
Indeks saham Malaysia, KLSE naik tipis setelah libur dua hari, sementara ringgit bertahan di kisaran level tertinggi lima minggu di 4,1890 per dolar. (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0800 GMT 

Sumber : admin