Wall Street Mayoritas Turun, Dow Jones Justru Naik Usai Pemangkasan The Fed

avatar
· Views 16

NEW YORK , investor.id- Indeks-indeks Wall Street mayoritas turun pada Rabu (17/9/2025). Namun, Dow Jones Industrial Average justru naik setelah The Fed memangkas suku bunga acuan.
Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones ditutup naik 260,42 poin (0,6%) ke level 46.018,32, setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) intraday.
Sementara itu, S&P 500 melemah tipis 0,1% ke 6.600,35 dan Nasdaq Composite turun 0,3% ke 22.261,33.
Pergerakan ini terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar.
Namun, komentar Ketua The Fed Jerome Powell yang menyebut pemangkasan sebagai langkah 'manajemen risiko' meredam optimisme investor, karena sinyal yang diberikan bukan awal dari siklus panjang penurunan suku bunga.
Saham-saham teknologi besar memimpin pelemahan karena aksi profit taking investor setelah reli panjang. Alhasil, Nvidia, Oracle, Palantir, dan Broadcom tercatat ditutup melemah.
Sebaliknya, saham-saham yang diperkirakan diuntungkan dari penurunan suku bunga justru menguat, seperti Walmart, JPMorgan, dan American Express, yang menjadi penopang penguatan Dow Jones.
Indeks Russell 2000, yang berfokus pada saham kapitalisasi kecil, naik 0,18%, karena perusahaan kecil lebih sensitif terhadap biaya pinjaman sehingga lebih cepat merasakan dampak positif dari suku bunga lebih rendah.
Pernyataan The Fed
Melalui hasil rapat Federal Open Market Committee ( FOMC ) dengan suara 11-1, The Fed menurunkan suku bunga dana federal ke kisaran 4,00%-4,25%. Bank sentral juga memberi sinyal akan ada dua kali pemangkasan tambahan hingga akhir 2025.
Dalam pernyataan resminya, The Fed mencatat pertumbuhan lapangan kerja melambat, tingkat pengangguran sedikit naik meski masih rendah, sementara inflasi meningkat dan masih berada di level cukup tinggi.
Powell dalam konferensi pers menegaskan bahwa pemangkasan ini lebih merupakan langkah berjaga-jaga. "Tidak ada jalur tanpa risiko saat ini. Tidak sepenuhnya jelas apa langkah terbaik yang harus diambil," ujarnya.
Meski mengisyaratkan pelonggaran tambahan tahun ini, outlook The Fed untuk 2026 cenderung hawkish. Proyeksi suku bunga hanya menunjukkan satu kali pemangkasan tahun depan, lebih lambat dibanding ekspektasi pasar yang memperkirakan dua hingga tiga kali pemangkasan.
"Secara keseluruhan, The Fed tidak menekan tombol panik. Mereka memilih pemangkasan dengan besaran terkecil, menunjukkan bahwa inflasi berbasis tarif bukan lagi ancaman utama, sementara perlambatan pasar tenaga kerja kini jadi perhatian utama," ujar Kepala Ekonom FWDBONDS Christopher S Rupkey.
Menjelang keputusan The Fed, bursa AS sempat kompak menguat. Sepanjang September, S&P 500 naik 2,2%, Nasdaq melonjak 3,8% berkat reli saham terkait kecerdasan buatan (AI), dan Dow Jones mencatatkan kenaikan 1%.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest